Marak Kecelakaan, Dishub Balam Tambah Penjaga Perlintasan Kereta

Intinya sih...
- Dinas Perhubungan Kota Bandar Lampung menambah petugas jaga di 4 perlintasan rawan untuk tekan angka kecelakaan.
- Penambahan bukan hanya personel, tapi juga sistem keamanan dengan koordinasi intensif dan teknologi komunikasi.
- Pemkot Bandar Lampung alokasikan Rp100 juta untuk program ini, termasuk pengadaan seragam dan alat komunikasi.
Bandar Lampung, IDN Times – Guna menekan angka kecelakaan di perlintasan sebidang, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandar Lampung melakukan langkah konkret menambah petugas jaga di empat titik perlintasan rawan.
Kabid Sarana Prasarana Pembinaan Keselamatan Dishub Bandar Lampung, Nirma Thano mengatakan empat lokasi tersebut masing-masing berada di Jalan Komarudin, Kampung Baru, Sonokeling (Pahoman), dan Ketapang.
Penambahan ini bukan hanya soal jumlah personel, tetapi juga peningkatan sistem keamanan melalui koordinasi intensif dan penggunaan teknologi komunikasi.
"Ini langkah antisipatif. Penjagaan selama 24 jam bertujuan memastikan perlintasan selalu diawasi, baik siang maupun malam," katanya, Kamis (17/4/2025).
1. Sistem tiga sif dan alat komunikasi canggih
Nirma menyampaikan, ada enam orang petugas disiagakan di setiap pos per hari. Mereka berjaga dalam tiga sif secara bergantian, masing-masing delapan jam.
Guna mendukung kelancaran tugas di lapangan, Dishub juga memperkuat sinergi dengan PT KAI Divre IV Tanjung Karang serta Satpol PP dari Kota Palembang dan Bandar Lampung.
"Para petugas dilengkapi alat komunikasi HT (handy talky) dan repeater yang terhubung antarpos," ujarnya.
2. Perbaikan sistem
Nirma menjelaskan, adanya sistem ini, informasi tentang jadwal kereta bisa diterima secara real-time dari KAI, sehingga antisipasi bisa dilakukan lebih cepat.
“Begitu info kereta masuk, petugas langsung bersiaga, menutup palang, mengatur arus lalu lintas, dan memastikan tidak ada kendaraan melintas,” ujarnya.
3. Anggaran Rp100 juta disiapkan pemkot
Pemerintah Kota Bandar Lampung turut mengalokasikan dana sebesar Rp100 juta untuk mendukung program ini. Anggaran tersebut digunakan untuk pengadaan seragam, alat komunikasi, dan perlengkapan penunjang lainnya.
Nirma berharap, upaya ini bisa meningkatkan kesadaran masyarakat agar lebih berhati-hati dan patuh pada aturan saat melintas. “Keselamatan bukan cuma tugas petugas. Semua pihak harus ikut berperan,” tambahnya.