Ilustrasi Penelitian Ilmiah (IDN Times/Mardya Shakti)
Rektor Unila, Prof Karomani mengatakan, RSPTN Unila sudah dibangun sejak 2010, tapi sempat terbengkalai. Pembangunan berlanjut pada 2016 di masa kepemimpinan Rektor Hasriadi Mat Akin. Dibangun tiga gedung dari dana hibah APBD Pemerintah Kota Bandar Lampung.
“Alhamdulillah, sekarang ada titik terang untuk kelanjutan pembangunan dengan kucuran dana dari ADB, semoga ke depan pembangunan ini lancar dan selesai sesuai jadwal yang sudah dibuat,” kata Karomani.
Direktur Belmawa Kemendikbudristek, Aris Junaidi mengapresiasi tim RSPTN Unila. “Ini proyek yang luar biasa, kita sudah meninjau lapangan, gambar maketnya luar biasa, desainnya luar biasa, lokasinya juga sangat strategis baik untuk RSPTN maupun untuk IRC,” paparnya.
Ia menambahkan, saat ini sudah 22 RSPTN yang sudah operasional dan menjalankan praktik. Dia berharap, ke depan RSPTN Unila juga dapat menjalankan based practices seperti yang diharapkan.
“Ada (rencana pembangunan) IRC, mohon nanti para peneliti memanfaatkan menciptakan penelitian baru, publikasi meningkat, dan menjadi reputasi serta memiliki trade market sendiri. Misalnya di UGM itu kuat dalam penelitian dengue, dan vaksin, ada penemuan baru di tropical desease. Nanti Unila juga harus memiliki kekuatan di bidang penelitian tertentu,” jelasnya.