Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Aksi massa di Universitas Malahayati, Bandar Lampung, Senin (7/4/2025). (IDN Times/Tama Yudha Wiguna).
Aksi massa di Universitas Malahayati, Bandar Lampung, Senin (7/4/2025). (IDN Times/Tama Yudha Wiguna).

Intinya sih...

  • Mahasiswa Universitas Malahayati resah dengan dualisme kepemimpinan kampus dan konflik keluarga yang merambat ke ranah kampus.
  • Kehadiran sejumlah mahasiswa dalam aksi demonstrasi mewakili suara 7.500 mahasiswa yang terancam dan menginginkan belajar dengan tenang.
  • Mahasiswa menegaskan bahwa aspirasi mereka murni untuk kepentingan ribuan mahasiswa lainnya, bukan ditunggangi oleh pihak manapun.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bandar Lampung, IDN Times - Mahasiswa Universitas Malahayati mengaku resah ihwal kisruh konflik keluarga berujung dualisme kepemimpinan kampus hingga yayasan menaungi universitas setempat.

Gubernur BEM Fakultas Ekonomi Universitas Malahayati, Agung Berlian mengatakan, kehadiran sejumlah mahasiswa ikut mewarnai aksi demonstrasi massa ini mewakili suara ribuan mahasiswa kampus.

"Kami ini mahasiswa menyuarakan suara 7.500 mahasiswa yang terancam. Kasihan mereka itu diharapkan sebagai tulang punggung keluarga, untuk memutuskan rantai kemiskinan keluarga masing-masing," ujarnya dimintai keterangan, Senin (7/4/2025).

1. Sayangkan konflik keluarga berimbas urusan kampus

Universitas Malahayati, Bandar Lampung, Senin (7/4/2025). (IDN Times/Tama Yudha Wiguna).

Agung melanjutkan, persoalan konflik terjadi pada kepengurusan Yayasan Alih Teknologi (Altek) Bandar Lampung notabene merupakan perselisihan antarkeluarga, namun amat disayangkan kisruh tersebut kini merambat ke ranah kampus.

"Kami hanya ingin belajar dengan tenang. Apalagi di kampus kami ini ada rumah sakit, semua akses jadi terganggu," tegasnya.

2. Tegaskan massa mahasiswa tak ditunggangi pihak manapun

Gubernur BEM Fakultas Ekonomi Universitas Malahayati, Agung Berlian. (IDN Times/Tama Yudha Wiguna).

Agung menegaskan, perwakilan sejumlah mahasiswa turut menyoroti persoalan ini tidak ditunggangi oleh pihak manapun, melainkan murni mewakili keresahan dan kegelisahan ribuan mahasiswa lainnya.

"Sekali lagi kami tegaskan, massa mahasiswa ini bukan ke mana-mana, kami hanya ingin belajar," kata dia.

Oleh karenanya, ia berharap semua pihak terkait dalam dapat segera diselesaikan persoalan ini, sehingga kepentingan para mahasiswa tak terabaikan. "Kami hanya ingin belajar dengan tenang, kampus kami aman dan damai. Jangan ada konflik keluarga yang dibawa ke kampus. Kami tegas lurus," lanjut Agung.

3. Representasi 7.500 mahasiswa lainnya

Universitas Malahayati, Bandar Lampung, Senin (7/4/2025). (IDN Times/Tama Yudha Wiguna).

Aspirasi serupa turut dilontarkan mahasiswa tergabung dalam aksi tersebut, ia menegaskan, kehadiran perwakilan mahasiswa kali ini merupakan representasi ribuan mahasiswa Universitas Malahayati.

"Jadi kami tegaskan, kami merepresentasikan kepentingan 7.500 mahasiswa lainnya," kata dia.

Editorial Team