Lomba Mural di Milenial Fest 2023, Melukis di Gedung Parkir Pemkot

Menurut pantauan IDN Times, sejak pukul 10.00 WIB, para peserta lomba mural sudah memenuhi pelataran parkir lantai 3 Pemkot Bandar Lampung. Setiap peserta disediakan media tembok seluas kurang lebih 1x2 meter persegi.

PJ Lomba Mural, Danuriansyah Pratama mengatakan total peserta dalam perlombaan mural ini yakni 34 tim. Setiap tim terdiri dari satu sampai dua orang. Untuk asal peserta pun beragam karena lomba ini terbuka untuk seniman di Provinsi Lampung.

“Ada dari Pesawaran, Kalianda, Talang Padang, Metro, Bandar Lampung, Lamteng, macam-macam. Kalau peserta itu tim, maksimal 2 orang jadi satu orang juga diperbolehkan,” katanya, Selasa (13/6/2023).

Danuriansyah menjelaskan, lomba mural ini akan memperebutkan tiga juara utama dan tiga favorit pilihan Eva Dwiana. Untuk juara pertama akan mendapatkan uang tunai Rp7 juta, juara kedua Rp5 juta, dan juara ketiga Rp3 juta.

“Terus ada tiga juara pilihan Bunda Eva, hadiahnya satu tim dapat HP. Untuk waktu perlombaannya dari jam 9 pagi sampai jam 5 sore. Selesai tidak selesai jam 5 sudah tidak boleh dilanjutkan,” ujarnya.

Ia melanjutkan, untuk penilaian lomba ada dari keterampilan, penyesuaian warna, dan penyesuaian tema dari panitia. Sedangkan tema diberikan ada dua yakni nasionalisme serta patriotisme dan cinta budaya. 

“Kalau jurinya ada tiga itu dari panitia FKML, satu dari seniman mural, dan satunya lagi dari kedinasan,” tambahnya.

Salah satu peserta lomba yakni Tim Jamal 86 Art memilih tema nasionalisme untuk muralnya. Jamal, salah satu anggota tim itu menyebutkan tak ada alasan khusus dalam memilih tema tersebut.

“Kita ambil sosok Gus Dur dalam gambar kami ini karena beliau adalah pelopor pluralisme. Itu yang mau kita ambil. Gak ada alasan khusus sih, hanya ingin menunjukan pluralisme dalam Indonesia saja,” ujarnya.

Tim dari Kabupaten Lampung Tengah ini pun bercerita untuk mengikuti kompetisi ini mereka berangkat satu hari sebelum perlombaan. “Kita nginep di tempat teman, di sanggar Bandar Lampung juga deket sini,” timpalnya.

Lain dengan Tim Jamal 86 Art, tim asal Bandar Lampung Koali Graf terdiri dari dua anak muda Gen Z. Mereka adalah Melodia, siswa SMAN 7 Bandar Lampung dan Neo Zaky, Mahasiswa UBL.

“Kita satu band. Kebetulan suka gambar juga jadi ikut lomba ini. Kalau kita ambil temanya nasionalisme. Konsep kita ini ada simbol masyarakat dan pemerintah. Jadi pemerintah yang mendengar aspirasi atau suara rakyat gitu,” jelas Neo.

Ia senang kompetisi seperti ini diadakan pemerintah. Ia berharap baik pemerintah kota bisa lebih banyak mengadakan event atau lomba berhubungan dengan seni rupa agar lebih banyak lagi seniman muda di Lampung mengekspresikan bakatnya.