Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG-20250915-WA0006.jpg
Kegiatan operasional SPPG Rajabasa Musiraya, Bandar Lampung. (IDN Times/Tama Yudha Wiguna).

Intinya sih...

  • MBG tetap berjalan selama libur sekolah di Lampung

  • Penyaluran dilakukan dua kali seminggu, ada makanan basah dan kering

  • Makanan kering bisa dibawa pulang, program juga menyasar ibu hamil dan balita

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bandar Lampung, IDN Times - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi para siswa di Provinsi Lampung tetap bergulir selama masa libur sekolah Desember hingga awal Januari 2026. Para pelajar bisa menjemput langsung menu makanan di sekolah masing-masing.

Kasubag TU KPPG Bandar Lampung, Fitra Alfarisi mengatakan, kebijakan tersebut merupakan instruksi langsung dari pemerintah pusat dan telah dilengkapi dengan surat keputusan (SK), serta petunjuk teknis (Juknis) pelaksanaan selama masa libur sekolah.

“Perintah dari pusat, ya MBG, libur sekolah tetap dibagikan kepada siswa. Juknis pengisian hari libur sekolah juga sudah ada,” ujarnya dikonfirmasi, Senin (22/12/2025).

1. Disalurkan dua kali seminggu, ada makanan basah dan kering

Gubernur Lampung meninjau keberadaan SPPG Rajabasa Musiraya di Bandar Lampung. (Dok. Pemprov Lampung).

Fitra menjelaskan, teknis penyaluran MBG selama libur sekolah dilakukan dengan sistem pembagian menu basah dan menu kering sebanyak dua kali dalam sepekan. Para siswa diminta datang langsung ke sekolah, untuk mengambil paket makanan.

“Seminggu dua kali. Hari Senin kita kasih menu basah, sekaligus menu kering untuk Selasa dan Rabu," jelasnya.

Menurutnya, menu basah dimaksud berupa makanan siap santap dalam ompreng, sedangkan menu kering terdiri dari makanan praktis seperti roti dan telur. "Di hari Kamis, siswa kembali ke sekolah untuk menerima menu basah Kamis, serta menu kering untuk Jumat dan Sabtu," lanjut dia.

2. Menu makanan kering bisa dibawa pulang

Kegiatan operasional SPPG Rajabasa Musiraya, Bandar Lampung. (IDN Times/Tama Yudha Wiguna).

Melalui skema penyaluran makanan tersebut, Fitra melanjutkan, setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG tetap hanya menyalurkan ke sekolah. Sedangan hidangan menu kering diperbolehkan dibawa pulang oleh masing-masing anak.

Menurutnya, kebijakan tersebut berlaku untuk seluruh wilayah di Provinsi Lampung dan telah disosialisasikan ke para pengelola SPPG di 15 kabupaten/kota.

“Berlaku untuk semua wilayah. Minggu lalu sempat ada mispersepsi, dikira kering semua tapi sekarang sudah kami infokan bahwa harus sesuai juknis,” tegasnya.

3. Tegaskan pemenuhan gizi tak kenal waktu libur

Kegiatan operasional SPPG Rajabasa Musiraya, Bandar Lampung. (IDN Times/Tama Yudha Wiguna).

Selain siswa, Fitra menegaskan, program MBG juga tetap menyasar ibu hamil, menyusui, dan balita di Lampung selama masa libur sekolah. Alasannya, pemenuhan gizi merupakan hak seluruh anak Indonesia hingga tidak mengenal waktu libur.

“Gizi anak itu hak anak Indonesia, tidak mengenal libur ataupun sekolah. Kita mengupayakan agar pemenuhan gizi tetap berjalan secara kontinu dan tidak terputus,” imbuh dia.

Editorial Team