Lampung Siap Implementasikan Program Prioritas Nasional

- Pemerintah Provinsi Lampung siap mendukung program Asta Cita 2024-2029 yang mencakup penguatan ideologi Pancasila, ketahanan pangan, energi, udara, ekonomi kreatif, dan industrialisasi.
- Program cepat yang akan digalakkan adalah memberikan makan siang gratis bagi siswa sekolah untuk memenuhi kebutuhan gizi anak-anak dan menurunkan angka stunting.
- Kolaborasi antara pemerintah provinsi, kabupaten, kota, perguruan tinggi, dan lembaga penelitian penting dalam mewujudkan ketahanan pangan serta menciptakan generasi sehat dan berkualitas.
Bandar Lampung, IDN Times – Pemerintah Provinsi Lampung menyatakan kesiapannya untuk mendukung program prioritas nasional 2024-2029 yang dikenal dengan "Asta Cita,".
Mulyadi Irsan, Asisten Perekonomian Provinsi Lampung, menyampaikan berbagai langkah telah disiapkan untuk mewujudkan misi tersebut.
“Asta Cita ini mencakup berbagai aspek penting, mulai dari penguatan ideologi Pancasila, ketahanan pangan, energi, dan udara, hingga pengembangan ekonomi kreatif dan industrialisasi,” ujarnya.
Menurutnya, program ini dapat memberikan dampak langsung bagi masyarakat melalui terciptanya lapangan kerja berkualitas dan pembangunan SDM yang mumpuni.
1. Penurunan angka stunting

Mulyadi menyampaikan, salah satu program cepat yang akan digalakkan adalah memberikan makan siang gratis bagi para siswa sekolah di Lampung.
Ia berharap, program ini tidak hanya membantu memenuhi kebutuhan gizi anak-anak, tetapi juga mendukung upaya pemerintah dalam menurunkan angka stunting.
“Kita ingin anak-anak mendapatkan makanan berkualitas, termasuk susu sebagai sumber gizi tambahan. Harapannya, angka stunting bisa terus ditekan,” jelasnya.
“Lampung sebagai salah satu lumbung pangan nasional siap berperan dalam penyediaan bahan pangan lokal, seperti ubi kayu dan jagung, untuk mendukung program ini,” tambahnya.
2. Kolaborasi antar daerah

Mulyadi menjelaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah provinsi, kabupaten dan kota dalam mewujudkan ketahanan pangan.
Pada program makan siang gratis berhenti akan mengupayakan untuk memanfaatkan produksi pangan lokal guna mengurangi ketergantungan impor. “Dengan ketahanan pangan yang kuat, kita bisa lebih mandiri,” ungkapnya.
Selain itu, pemerintah juga mendorong inovasi dari perguruan tinggi dan lembaga penelitian untuk mencari solusi gizi yang optimal. “Adanya kolaborasi dari berbagai pihak di Lampung dapat memberikan kontribusi signifikan untuk menciptakan generasi sehat dan berkualitas,” jelasnya.
3. Menunggu arah pusat

Setelah pelantikan para menteri pada 21 Oktober lalu, pemerintah provinsi sedang menunggu arahan dan petunjuk teknis lebih lanjut dari kementerian terkait.
Mulyadi optimis program ini akan berjalan dengan baik, mengingat tekad besar pemerintah untuk memajukan Indonesia di tahun 2045.
“Kami siap mendukung kesuksesan Indonesia Maju, apalagi ini bagian dari mimpi besar menuju 2045. Jadi, kita harus memanfaatkan periode 2024-2029 ini sebaik mungkin,” terangnya.