Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Tugu Adipura Bandar Lampung. (IDN Times/Tama Yudha Wiguna)
Tugu Adipura Bandar Lampung. (IDN Times/Tama Yudha Wiguna)

Intinya sih...

  • Fokus ke pelayanan dan fasilitas dasarDengan jumlah pengunjung yang meningkat, Adiansyah menyebut tantangan utama ada pada fasilitas dan layanan. Pemkot meminta para pengelola tempat wisata untuk tak lengah.

  • Lonjakan wisatawan Pemkot gencarkan pembenahanAntusiasme masyarakat berwisata jadi sinyal positif, sekaligus alarm untuk mempercepat perbaikan. Pemkot juga menekankan pentingnya kualitas layanan.

  • UMKM dan kuliner lokal ikut diukurPemkot melihat bagaimana pelaku UMKM dan penyedia kuliner lokal mampu melayani lonjakan wisatawan. Keterlibatan mereka penting dalam menciptakan pengalaman

Bandar Lampung, IDN Times – Pemerintah Kota Bandar Lampung menyebut lonjakan wisatawan selama libur sekolah jadi momen penting untuk menguji kapasitas dan kesiapan destinasi wisata yang ada.

Kepala Dinas Pariwisata Bandar Lampung, Adiansyah menyampaikan, berdasarkan data Dinas Pariwisata, kunjungan meningkat rata-rata 20 persen. "Sementara itu tingkat hunian hotel melonjak hingga 30 persen selama musim liburan ini," katanya, Selasa (1/7/2025).

Ia menyebut, momen ini bukan sekadar puncak kunjungan tahunan, tapi juga kesempatan untuk mengevaluasi langsung kinerja pengelola wisata.

“Libur sekolah tahun ini kami anggap sebagai uji coba kapasitas destinasi. Apakah fasilitas cukup, pelayanan baik, dan pengelola sigap menghadapi lonjakan pengunjung,” ujarnya.

1. Fokus ke pelayanan dan fasilitas dasar

ilustrasi wisata ke alam (pexels.com/Kamaji Ogino)

Dengan jumlah pengunjung yang meningkat, Adiansyah menyebut tantangan utama ada pada fasilitas dan layanan. Karena itu, Pemkot meminta para pengelola tempat wisata untuk tak lengah.

“Kami terus pantau kesiapan lapangan, mulai dari kebersihan toilet, kondisi wahana, hingga sistem keamanan. Semua harus optimal agar wisatawan merasa nyaman,” imbuhnya.

Evaluasi ini akan menjadi acuan perbaikan jangka panjang, agar sektor pariwisata tak hanya bergantung pada momen musiman.

2. Lonjakan wisatawan Pemkot gencarkan pembenahan

Suasana di Taman Wisata Lembah Hijau Bandar Lampung saat liburan. (IDN Times/Muhaimin)

Menurut Adiansyah, antusiasme masyarakat berwisata jadi sinyal positif, sekaligus alarm untuk mempercepat perbaikan. Selain fasilitas fisik, Pemkot juga menekankan pentingnya kualitas layanan.

“Kalau sekarang saja sudah ramai, artinya ada potensi besar. Tapi kalau tidak dikelola dengan serius, wisatawan bisa kecewa dan enggan datang kembali,” tambahnya.

3. UMKM dan kuliner lokal ikut diukur

Ilustrasi bahwa warteg juga bisa ikut menjual barang lainnya untuk menjadi bagian dari revolusi digital UMKM (pexels.com/iMin Technology)

Tak cuma destinasi utama yang diuji, Pemkot juga melihat bagaimana pelaku UMKM dan penyedia kuliner lokal mampu melayani lonjakan wisatawan. Keterlibatan mereka penting dalam menciptakan pengalaman menyeluruh selama berwisata.

“Ini momen kita melihat seberapa siap ekosistem pariwisata kita, dari parkir, makanan, hingga sambutan warga,” jelas Adiansyah.

Ke depan, Pemkot Bandar Lampung berkomitmen menjadikan pariwisata sebagai sektor strategis. Hasil evaluasi libur sekolah ini akan dirangkum sebagai bahan penguatan program pengembangan pariwisata ke depan.

“Kami ingin destinasi di Bandar Lampung tidak hanya ramai saat liburan, tapi juga siap kapan pun dikunjungi,” tuturnya.

Editorial Team