Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Kuasa Hukum Korban Sayangkan Hilangnya 9 Adegan Rekonstruksi

Putri Mayang Rumanti, kuasa hukum keluarga korban. (IDN Times/Muhaimin)
Intinya sih...
  • Rekonstruksi penembakan tiga anggota polisi di Way Kanan oleh prajurit TNI AD menuai sorotan kuasa hukum korban
  • Putri Mayang Rumanti menyayangkan hilangnya sembilan adegan dalam rekonstruksi dan kurangnya penjelasan rinci mengenai kronologi peristiwa
  • Tim kuasa hukum merasa tidak diundang secara resmi dalam pra-rekonstruksi, mempertanyakan arah proses penyidikan yang dinilai tidak lagi mengarah pada pasal pembunuhan berencana

Bandar Lampung, IDN Times – Rekonstruksi penembakan menyebabkan tewasnya tiga anggota polisi di Way Kanan oleh prajurit TNI AD, Kopda Basar dan Peltu Lubis menuai sorotan dari kuasa hukum korban.

Rekonstruksi digelar Denpom II/3 Lampung di Lapangan Satlog 043 Garuda Hitam Korem Lampung, Kamis (17/4/2025), menghadirkan para tersangka dan sejumlah saksi.

Putri Mayang Rumanti, kuasa hukum keluarga korban, menyayangkan hilangnya sembilan adegan dari total 80 adegan yang sebelumnya disebutkan akan ditampilkan dalam rekonstruksi.

"Saya dapat informasi, sebelumnya ada 80 adegan. Tapi hari ini hanya ada 71. Artinya ada 9 adegan yang dihilangkan. Ini sangat kami sesalkan," katanya.

Selain soal jumlah adegan, ia juga menyoroti tidak adanya penjelasan rinci mengenai kronologi peristiwa, seperti niat, jarak tembak, serta jenis dan kaliber senjata yang digunakan pelaku.

"Yang terjadi bukan rekonstruksi, tapi hanya mendengarkan tersangka memperagakan adegan. Tidak ada penjelasan teknis dan detail seperti yang seharusnya dilakukan dalam sebuah rekonstruksi," ujarnya.

1. Tidak diundang dalam pra-rekonstruksi

Tersangka penembakan tiga poRekonstruksi penembakan tiga polisi di Way Kanan di lapangan Satlog Danrem Garuda Hitam 043 Bandar Lampung. (IDN Times/Muhaimin)

Putri mengungkapkan, tim kuasa hukum tidak diundang dalam prarekonstruksi. Menurutnya, pihaknya tidak diundang secara resmi.

"Kami baru diberikan undangan setelah saya menelepon dan bertanya langsung. Awalnya tidak ada jawaban dari penyidik. Kami merasa kecewa karena kami sudah memberikan surat kuasa dari korban sehingga apa alasan tidak diundang, hasil rekontruksi kali ini kami sangat kecewa dan tidak puas karena kalau melihat cara adegan ini hanya pembunuhan biasa," jelasnya.

2. Pertanyakan arah penyidikan

Rekonstruksi penembakan tiga polisi Way Kanan di lapangan Satlog Danrem Garuda Hitam 043 Bandar Lampung. (IDN Times/Muhaimin)

Putri mempertanyakan arah proses penyidikan yang dinilainya tidak lagi mengarah pada pasal pembunuhan berencana (Pasal 340 KUHP), seperti yang sebelumnya sempat disebutkan dalam konferensi pers.

"Kalau melihat fakta senjata sudah disiapkan dan dibawa pelaku, ini jelas ada niat. Tapi adegan-adegan yang menunjukkan unsur perencanaan justru tidak muncul. Kenapa bisa begitu?," ungkapnya sambil mempertanyakan.

Putri juga menyoroti minimnya peluru yang dilepaskan dari pihak polisi. Dari hasil sementara, hanya ditemukan empat selongsong peluru milik polisi, selebihnya diduga dari pelaku.

"Kapolsek bahkan tidak sempat menembak. Kalau memang ada tembakan peringatan, kenapa hanya empat selongsong? Ini harus dibuka secara transparan, jangan sampai ada fakta yang ditutupi," imbuhnya.

3. Kawal proses hukum

Tersangka penembakan tiga polisi di Way Kanan, Kopda Basar saat rekonstruksi penembakan di lapangan Satlog Danrem Garuda Hitam 043 Bandar Lampung. (IDN Times/Muhaimin)

Putri menegaskan akan terus mengawal proses hukum terhadap Kopda Basar dan menuntut penerapan pasal yang sesuai.

"Kami harap pelaku tetap dijerat Pasal 340. Ini bukan pembunuhan biasa. Fakta-fakta di lapangan sangat jelas, dan kami akan pastikan keadilan ditegakkan," tegasnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Martin Tobing
EditorMartin Tobing
Follow Us