Lampung Timur, IDN Times - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Lampung Timur buka suara terkait kabar admin Silon KPU diduga bernama Aris dan Wulan mendapat ancaman dan “hilang”. Rekaman suara viral di media sosial antara seorang laki-laki dan perempuan diduga ibunya Haris dan Wulan membicarakan keberadaan Haris dan Wulan yang menghilang di hari terakhir pendaftaran calon kepala daerah (Pemilukada) 2024, Rabu (4/9/2024) malam.
Hal itu mengakibatkan salah satu Paslon Dawam Rahardjo-Ketut Erawan ditolak KPU Lampung karena di hari terakhir pendaftaran belum berhasil submit.
Dalam video rekaman tersebut seorang laki-laki menanyakan kepada perempuan dari saluran telpon apakah handphone milik anaknya (Wulan-Aris) sering dimatikan. Namun ibu itu menjawab tidak dan memberi alasan bahwa posisi anaknya juga terdesak.
“Mungkin sama orang-orangnya Teh Ela mungkin saat ini HP-nya anak-anakku suruh matikan semua. Dua-duanya mati. Mereka keluar dari pagi, ini tadi temannya Wulan nelepon saya minta doakan Wulan dan Aris, kasian posisinya terancam dari kedua belah pihak. Dari pihak Pak Dawam terancam, dari pihak Mbak Nunik juga terancam,” kata suara perempuan dalam rekaman tersebut.