Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Republik Indonesia, Komjen Pol. Setyo Budiyanto, Berikan Kuliah Umum Bertema “Pendidikan Antikorupsi untuk Membangun Budaya Integritas” di Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung (RIL)
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Republik Indonesia, Komjen Pol. Setyo Budiyanto, Berikan Kuliah Umum Bertema “Pendidikan Antikorupsi untuk Membangun Budaya Integritas” di Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung (RIL) (Dok.UIN RIL)

Intinya sih...

  • KPK ajak mahasiswa UIN Raden Intan bangun budaya antikorupsi di kampus

  • Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia 2024 menempatkan Indonesia di peringkat 99 dari 180 negara, tanggung jawab bersama untuk pemberantasan korupsi.

  • Perguruan tinggi adalah benteng moral bangsa, UIN RIL terus menjaga integritas di lingkungan kampus.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bandar Lampung, IDN Times - Upaya membangun bangsa yang berintegritas tak hanya menjadi tanggung jawab lembaga hukum, tetapi juga dunia pendidikan. Hal itu disampaikan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Republik Indonesia, Komjen Pol Setyo Budiyanto, saat memberikan kuliah umum bertema “Pendidikan Antikorupsi untuk Membangun Budaya Integritas” di Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung (RIL).

Dalam kegiatan yang berlangsung di Ruang Teater Gedung Academic & Research Center UIN RIL itu, hadir pula Bahtiar Ujang Purnama, Direktur Koordinasi dan Supervisi Wilayah II, beserta tim Satgas Wilayah III KPK RI.

Setyo Budiyanto menekankan bahwa pendidikan adalah akar dari budaya integritas. Nilai-nilai antikorupsi, menurutnya, harus ditanamkan sejak dini agar menjadi karakter yang melekat, bukan sekadar pengetahuan.

“Pendidikan menanamkan nilai yang membentuk karakter, melahirkan perilaku berintegritas, dan pada akhirnya menciptakan budaya antikorupsi yang sehat di masyarakat,” ujarnya, Jumat (7/11/2025).

1. Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia 2024

Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Republik Indonesia, Komjen Pol. Setyo Budiyanto, Berikan Kuliah Umum Bertema “Pendidikan Antikorupsi untuk Membangun Budaya Integritas” di Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung (RIL) (Dok.UIN RIL)

Setyo juga menyinggung Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia 2024 yang berada di angka 37 dari 100 dan menempatkan Indonesia di peringkat 99 dari 180 negara. Ia menegaskan bahwa angka itu bukan hanya tanggung jawab KPK, tetapi cerminan perilaku masyarakat secara keseluruhan.

“Indeks ini menunjukkan seberapa besar risiko dan efektivitas pemberantasan korupsi. Jika angkanya menurun, itu refleksi integritas bangsa. Karena itu tanggung jawab kita bersama,” tegasnya.

Setyo menilai, nilai integritas sebenarnya telah hidup dalam lingkungan kampus, bahkan tergambar dalam Mars UIN Raden Intan Lampung. Menurutnya, integritas tidak lahir dari teori, melainkan dari pembiasaan dan keteladanan sehari-hari.

“Integritas itu tidak ada sekolahnya. Tapi sekarang bisa ditanamkan melalui pendidikan—baik bagi sivitas akademika, pegawai, maupun mahasiswa. Kalau setiap hari kita memaknai naskah Mars UIN RIL sebagai pedoman hidup sesuai ajaran agama dan sunnah, maka tidak akan ada lagi penyelewengan,” jelasnya.

2. Perguruan tinggi adalah benteng moral bangsa

UIN Raden Intan Lampung (IDN Times/Tama Yudha Wiguna)

Ia pun berpesan kepada seluruh sivitas akademika agar menjadikan kampus sebagai ruang tumbuhnya integritas, baik di dalam maupun di luar kelas.

“Saya titip, sampaikan dalam setiap mata kuliah bahwa apa yang dilakukan oleh kampus, ASN, mahasiswa, dan bahkan politikus memiliki pengaruh terhadap skor indeks ini. Skor itu bukan sekadar angka, tapi cerminan perilaku,” katanya.

Menurutnya, perguruan tinggi adalah benteng moral bangsa. Ia menegaskan, pendidikan adalah akar yang menumbuhkan integritas. Dari akar nilai lahir batang karakter, tumbuh daun perilaku, dan berbuah budaya integritas yang dinikmati masyarakat. Perguruan tinggi adalah benteng akal sehat.

3. UIN RIL terus menjaga integritas di lingkungan kampus

UIN Raden Intan Lampung (IDN Times/Tama Yudha Wiguna)

Sementara itu, Rektor UIN Raden Intan Lampung, Wan Jamaluddin Z menyambut baik kuliah umum yang diisi langsung oleh pimpinan KPK. Ia menyebut tema yang diangkat sangat relevan dengan kehidupan kampus dan pembentukan karakter mahasiswa.

Sejak transformasi menjadi universitas pada 2017, UIN RIL telah menetapkan tagline ber-ISI — singkatan dari Intellectuality, Spirituality, dan Integrity.

“Warga kampus harus ber-ISI, menjadi contoh dan teladan bagi orang-orang di sekitar,” ujarnya.

Wan menegaskan bahwa penanaman nilai antikorupsi sejak dini merupakan investasi jangka panjang bagi Indonesia yang lebih berintegritas. Ia juga menyampaikan bahwa komitmennya terhadap integritas sudah dibangun jauh sebelum menjabat rektor.

“Saya pribadi sangat concern terhadap hal ini. Interaksi dengan KPK sudah dimulai jauh sebelum saya menjadi rektor pada 2022, bahkan sejak tahun 2005 sepulang studi dari St. Petersburg University, Rusia,” jelasnya.

Ia menambahkan, UIN RIL terus menjaga integritas di lingkungan kampus, termasuk menolak segala bentuk praktik transaksional dalam promosi maupun mutasi jabatan.

“Integritas kami tegakkan, terutama dalam hal tidak adanya praktik transaksional. Ini prinsip yang selalu kami pegang,” tegasnya.

Editorial Team