Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Stockpile di Bumiwaras. (IDN Times/Istimewa)

Bandar Lampung, IDN Times - Kolaborasi WALHI Lampung dan konsentris.id menemukan fenomena maraknya stockpile batu bara di Lampung pada akhir 2022. Total ada 17 titik dengan rincian 9 titik di Kecamatan Sukabumi dan Panjang Kota Bandar Lampung dan 8 titik di Kecamatan Tanjung Bintang dan Katibung Kabupaten Lampung Selatan.

Menurut data WALHI Lampung perusahaan stockpile di Bandar Lampung antara lain milik PT Hasta Dwiyustama, PT Bumi Lampung Putra, PT Bumiwaras atau PT BTL, PT Sumatera Bahtera Raya, PT Mitra Inti Serasi Internasional, PT Borneo Trade Energi, dan ada belum diketahui nama perusahaannya.

Dari 9 titik stockpile itu, ada lima perusahaan belum mendapatkan izin dan atau sedang mengajukan izin. Mirisnya stockpile ini dibangun di tengah pemukiman warga.

Padahal menurut peraturan, pembangunan stockpile batu bara minimal dibangun dengan jarak 1 kilometer dari pemukiman masyarakat. Imbas tak taat aturan itu, saat ini masyarakat terkena dampak dari adanya stockpile tersebut.

1. Stockpile Bandar Lampung sudah mengganggu kesehatan masyarakat

Diskusi WALHI Lampung tentang maraknya stockpile di Lampung. (IDN Times/Rohmah Mustaurida)

Dampak stockpile di Bandar Lampung ini ternyata dirasakan secara langsung oleh masyarakat. Ada dampak fisik dan sosial ekonomi.

Seperti pengakuan Yusuf, warga sekitar stockpile di Kelurahan Way Lunik Kecamatan Panjang. Ia mengatakan debu dari batu bara itu sudah mengganggu tempat usaha dan rumahnya.

“Awalnya kami tidak tahu adanya stockpile itu. Tiba-tiba saya perhatikan kok debu di warung itu sudah muncul aja. Sudah dibersihkan, ada lagi. Saya ngelap meja berkali-kali debu terus saja ada. Pokoknya sudah masuk ke rumah dan bak mandi. Bau juga,” katanya.

Tak hanya itu, Yusuf pun pernah mengalami batuk parah di antara September sampai Oktober 2022. Di mana waktu itu merupakan saat stockpile-stockpile mulai banyak dibangun di Bandar Lampung.

2. Aspek sosial ekonomi masyarakat akibat adanya stockpile

Editorial Team

Tonton lebih seru di