Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Kisah Tim Dosen ITERA Ajarkan Warga Olah Limbah Jadi Pupuk Organik

Dosen ITERA latih warga Lampung Tengah oleh limbah rumah tangga jadi pupuk organik (Itera.ac.id)

Lampung Tengah, IDN Times -Limbah rumah tangga kerap terbuang sia-sia karena tidak tahu cara mengolahnya. Ternyata kamu bisa lho mengolah limbah rumah tangga menjadi sesuatu yang bermanfaat. Bahkan bisa menghemat biaya jika kamu hobi menanam sayuran atau bunga.

Seperti dijelaskan oleh Tim dosen Program Studi Teknik Biosistem Institut Teknologi Sumatera (ITERA) tentang pengolahan limbah rumah tangga menjadi pupuk organik
ramah lingkungan untuk tanaman.

Seperti apa cara pengolahannya? Simak selengkapnya di bawah ini.

1. Latih warga manfaatkan limbah rumah tangga

Dosen ITERA latih warga Lampung Tengah oleh limbah rumah tangga jadi pupuk organik (Itera.ac.id)

Pengolahan limbah rumah tangga ini disampaikan Tim dosen Program Studi Teknik Biosistem Institut Teknologi Sumatera (ITERA) saat mengadakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PkM) dengan melatih warga Desa Bumimas, Lampung Tengah, Senin (24/5/2021).

Kegiatan mengusung topik pengolahan limbah rumah tangga menjadi pupuk organik ramah lingkungan untuk tanaman tersebut diikuti oleh para kader PKK dan Kelompok Wanita Tani (KWT) desa setempat.

Dalam pelatihan ini masyarakat diajarkan terkait proses pembuatan pupuk organik cair yang dapat dimanfaatkan sebagai penyubur tanaman warga.

2. Bahan-bahan bisa didapat dari peralatan rumah tangga

Ilustrasi pembibitan padi. ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas

Ketua Program PKM Itera, Dwi Cahyani menyampaikan, proses dekomposisi sampah sisa makanan rumah tangga bisa menjadi pupuk cair dan pupuk kompos (padat).

Dwi menjelaskan, dalam pembuatan pupuk organik, bahan-bahan yang digunakan sangat mudah didapat, seperti sampah sisa sayur atau buah. Selain itu proses pembuatannya juga sangat mudah dengan menggunakan alat yang tersedia di rumah tangga seperti ember, dan paket teknologi tepat guna dekomposer pupuk organik yang coba dikenalkan para dosen ITERA.

Menurutnya, dengan diolah menjadi pupuk organik, masyarakat dapat menghemat biaya pembelian pupuk.

"Memanfaatkan sampah rumah tangga sebagai produk pupuk juga memiliki manfaat banyak seperti sebagai penyubur tanah dan tanaman,” jelas Dwi.

3. Pembuatan Bio-Mol proses fermentasi pupuk organik

Ilustrasi sampah organik. (ercofusa.com)

Dwi menambahkan, pelatihan tahap kedua dilakukan mengajarkan peserta untuk membuat Bio-MOL (Mikroorganisme Biologis Lokal) sebagai pengganti EM-4 membantu proses fermentasi pupuk organik yang dapat dibuat dari sampah lokal.

Menurutnya, ciri ciri produk Bio-MOL dikatakan berhasil ditandai dengan tidak adanya gas yang dihasilkan dari proses fermentasi.

Dalam pelatihan ini juga langsung dilakukan demo bagaimana proses pembuatan Bio-MOL, dan menyajikan bagaimana produk Bio-MOL yang sudah jadi atau berhasil.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Silviana
Martin Tobing
Silviana
EditorSilviana
Follow Us