Kisah Pembuat Kapal di Pulau Pasaran, Penuh Ketekunan dan Dedikasi

Bandar Lampung, IDN Times - Pulau Pasaran adalah pulau berloakasi di Kecamatan Teluknetung Barat, Kota Bandar Lampung. Hampir sebagian besar masyarakat di pulau ini menggantungkan hidupnya pada sektor perikanan dan kelautan.
Ada bekerja sebagai nelayan, petani ikan atau kerang tambak, produksi ikan kering, sampai menyediakan jasa membuat kapal kayu muat ikan. Salah satu warga menekuni aktivitas sebaga ipembuat kapal kayu adalah Ahmad (35).
“Udah dari lama saya buat kapal begini. Kapan ya? Dari kecil lah pokoknya sudah coba bantu-bantu buat kapal, lama-lama ya bisa sendiri,” kata Ahmad ketika diwawancarai di sela-sela waktu istirahatnya, Minggu (1/5/2022).
1. Kapal muat ikan jenis Pelele paling diminati
Ahmad mengatakan, kapal muat ikan jenis Pelele memang paling banyak diminati para nelayan. Kapal jenis ini biasanya memiliki panjang sekitar 18 meter dan lebar 4,5 meter dengan kapasitas muat sebesar 21-30 GT (gross ton).
“Kalau yang ini sekitar 30 gross ton daya tampungnya. Ada lah kira-kira habis Rp300 juta. Biasanya kalau sebesar ini yang kerja 4-5 orang. Tapi kalau hari ini cuma berempat,” katanya.
Menurutnya, sebagai pembuat kapal kayu muat ikan kerjanya sistem borongan, bisa bebas saja memilih jam kerjanya. Tapi masalahnya, kalau terlalu leha-leha juga tidak baik, waktu pengerjaan akan semakin lama dan bisa memakan waktu lebih dari satu setengah bulan hingga kapal selesai.