Bandar Lampung, IDN Times - Tim Investigasi Independen Universitas Lampung (Unila) mengamini adanya praktik kekerasan fisik dan psikis kegiatan pendidikan dasar organisasi Mahasiswa Ekonomi Pencinta Lingkungan (Mahepel) FEB. Itu diduga penyebab kematian Pratama Wijaya Kusuma hingga tindakan kekerasan peserta kegiatan tersebut.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Lampung, Prof Sunyono mengatakan, Tim Investigasi bekerja dengan mengedepankan prinsip independensi, objektivitas, dan verifikasi berlapis dengan menggunakan cakupan metode wawancara dengan peserta, panitia, alumni, dan pihak fakultas.
Kemudian menelaah dokumen internal dan eksternal kegiatan, menelusuri bukti lapangan di lokasi Diksar, menguji konsistensi kesaksian lintas narasumber, hingga mengklarifikasi administratif kepada pihak Mahepel dan fakultas.
"Dari rangkaian proses tersebut, tim menyimpulkan sejumlah temuan utama. Adanya praktik kekerasan fisik dan psikis yang merendahkan martabat peserta Diksar, termasuk tindakan mencelupkan kepala ke lumpur, pemukulan, pemaksaan aktivitas ekstrem dalam kondisi tidak aman, serta penghinaan verbal," ujarnya saat konferensi pers, Rabu (18/6/2025).