Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG-20250916-WA0006.jpg
Polisi kembali olah TKP rumah penemuan korban meninggal dunia IS. (IDN Times/Tama Yudha Wiguna).

Intinya sih...

  • Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada korban

  • Masih cocokan keterangan saksi-saksi terkait kejadian

  • Korban acapkali mengutarakan keinginan bunuh diri karena penyakit diabetes dan asam urat

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bandar Lampung, IDN Times - Keluarga wanita lanjut usia (lansia) ditemukan tewas di rumah menantunya di Kelurahan Durian Payung, Kecamatan Tanjung Karang Pusat, Kota Bandar Lampung menolak proses autopsi.

Kapolresta Bandar Lampung, Kombes Pol Alfret Jacob Tilukay mengatakan, keluarga korban berinisial IS telah menyambangi dan menyampaikan langsung permintaan penolakan autopsi kepada Polsek Tanjung Karang Barat.

"Kemarin kami sudah menjadwalkan kegiatan autopsi, tetapi pihak keluarga berkumpul semua datang ke Polsek Tanjung Karang Barat, meminta kalau bisa ini tidak dilakukan autopsi terhadap almarhumah," ujarnya dimintai keterangan, Rabu (17/9/2025).

1. Tak ditemukan tanda-tanda kekerasan

ilustrasi kekerasan dalam rumah tangga KDRT (IDN Times/Muhammad Tarmizi Murdianto)

Pascakejadian dan penemuan korban, Alfret mengatakan, petugas kepolisian telah melakukan visum luar pada jasad IS. Hasilnya, dokter forensik menyatakan tidak ada tanda-tanda kekerasan atau upaya perlawanan atas kekerasan di tubuh korban.

"Sehingga ada surat pernyataan dari pihak keluarga untuk tidak dilakukan autopsi terhadap almarhumah. Kami persilahkan keluarga untuk dilakukan pemakaman," katanya.

2. Masih cocokan keterangan saksi-saksi

Kapolresta Bandar Lampung, Kombes Pol Alfret Jacob Tilukay didampingi Kasat Reskrim Kompol Faria Arista. (IDN Times/Tama Yudha Wiguna).

Meski tidak dilakukan autopsi, Alfret menegaskan, petugas kepolisian tetap melakukan proses penyelidikan. Hingga saat ini, penyidik sudah memeriksa keluarga korban, termasuk orang pertama kali menemukan IS. "Hasil pemeriksaan saksi-saksi ini masih kami dalami dan kita cocokkan dengan hasil temuan di TKP," ucap dia.

Disinggung saat kejadian, ia melanjutkan, korban berada seorang diri di rumah setelah sebelumnya anggota keluarga menempati kediaman tersebut mengajak IS ikut berpergian. "Sekitar siang hari pukul 11.00 WIB, keluarga mengajak korban berkegiatan di luar rumah, tapi almarhumah tidak berkenan dan tinggal sendiri di rumah. Setelah keluarganya pulang, baru ditemukan korban sudah ada di kamar mandi," lanjutnya.

3. Korban acapkali mengutarakan keinginan bunuh diri

Polisi kembali olah TKP rumah penemuan korban meninggal dunia IS. (IDN Times/Tama Yudha Wiguna).

Berdasarkan keterangan keluarga korban, IS diketahui memiliki riwayat penyakit diabetes dan asam urat, serta beberapa kali pernah menyampaikan keinginan untuk mengakhiri hidup saat merasa kesakitan. "Setiap almarhumah mengalami kesakitan itu menyampaikan keinginan-keinginan itu (mengakhiri hidup dengan cara bunuh diri)," imbuh Alfret.

Meski demikian, petugas kepolisian masih belum menyimpulkan lebih jauh ihwal dugaan bunuh diri dilakukan korban IS. "Belum sampai pada kesimpulan apakah ini bunuh diri atau tidak, kita tetap melakukan penyelidikan dan penyidikan," tegas kapolresta.

Editorial Team