Bandar Lampung, IDN Times - Aroma kontestasi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 kian menyerbak, usai Partai Golkar-PAN-PPP membentuk Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Kini giliran Partai Demokrat-PKS-PKB dikabarkan kian mantap menjalin komunikasi untuk saling berkoalisi pada pesta demokrasi mendatang.
Saling gandeng dalam kata koalisi, bak jalan pemulus untuk melewati ketentuan tentang ambang batas pencalonan presiden dan wakil presiden atau presidential threshold sebesar 20 persen.
Kabar koalisi ketiga partai besar tersebut, telah ditanggapi dan diamini salah satu petinggi DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, selaku Kepala Badan Komunikasi Strategis. Ia mengatakan, komunikasi terjalin di antaranya berkat pertimbangan kesamaan platform, visi, dan cara pandang dalam memperjuangkan hak-hak serta program-program pro rakyat.
"PD-PKS-PKB pernah sama-sama dalam pemerintahan pada periode 2004-2014. Soal Capres atau Cawapres kami kesampingkan dulu, yang kami utamakan adalah apa yang terbaik untuk rakyat. Komunikasi yang kami bangun dilandasi egalitarian atau kesetaraan, tanpa saling mendominasi satu sama lain," ujarnya melalui keterangan resmi diterima IDN Times, Sabtu (18/6/2022).
Lalu bagaimana tanggapan dan sikap para petinggi ketiga partai tersebut di Provinsi Lampung?