Bandar Lampung, IDN Times - Pemerintah Kota Bandar Lampung mengizinkan salat tarawih di masjid. Meski diizinkan, jamaah dan pengurus masjid harus mematuhi protokol kesehatan secara ketat.
Itu karena Kota Bandar Lampung sedang mengupayakan untuk bisa mencapai zona hijau di bulan April ini.
"Yang akan melaksanakan salat tarawih bersama harus ada satgas COVID-19 di tempat. Kita juga melibatkan pengurus masjid setempat," kata Wali Kota Bandar Lampung, Eva Dwiana, Selasa (13/4/2021).
Lemra Horizon, Anggota Badan Hisap-Rukyat Kanwil Kemenag Provinsi Lampung, mengatakan, masyarakat ingin melaksanakan salat tarawih harus mematuhi protokol kesehatan.
"Sekarang kan sudah ada anjuran pemerintah sudah boleh di masjid termasuk buka bersama juga. Tapi jumlahnya hanya 50 persen dari (kapasitas) yang ada," ujarnya.
Senada dengan Kemenag, Ketua II MUI Bandar Lampung, Yaumil Khoir menyatakan, tidak ada larangan salat tarawih momentum Ramadan 2021. "Kebijakan ini tentu disambut baik oleh ormas islam. Tapi meski diperbolehkan tetap menerapkan prokes," ujarnya.
Menurutnya, MUI juga turut membantu tim satgas dalam menyebarkan informasi tersebut kepada ormas-ormas lain di Bandar Lampung.
Menurut Yaumil, pengetatan protokol kesehatan itu sesuai dengan harapan wali kota untuk mengubah status zona di Bandar Lampung.
"Mudah-mudahan bisa mencapai zona kuning syukur-syukur bisa zona hijau. Jadi jagan sampai lengah dan menganggap ini sudah seperti yang dulu-dulu. Tetap kita berlakukan protokol kesehatan," paparnya.
MUI juga menyarankan masyarakat menggunakan musala sebagi tempat ibadah salat Jumat. Sebab menurut pengamatannya, salat jumat di masjid-masjid sering terlihat penuh hingga ke teras masjid.
"Kalau saya lihat di dalam itu menjaga jarak. Tapi karna kurang akhirnya menggunakan teras masjid itu pun masih kurang. Kita tetap sarankan walaupun di luar tetap menjaga protokol," tuturnya.
Yaumil mengatakan, musala diperbolehkan untuk salat Jumat asal di lingkungan tersebut ada orang yang mampu menjadi imam dan khatib.
"Di lapangan atau hutan pun boleh di tengah kondisi ini untuk mengurangi penumpukan jamaah di masjid. Asal memenuhi syarat minimal tiga orang laki-laki, satu jadi imam sekaligus khatib dan dua makmum," terangnya.