Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG-20251108-WA0023.jpg
Kegiatan Bimtek penjamah makanan untuk program MBG di Provinsi Lampung oleh BGN RI. (IDN Times/Tama Yudha Wiguna).

Intinya sih...

  • Dapur gizi modular lebih kecil dan fleksibel, dirancang untuk wilayah 3T di Lampung.

  • Bimtek dilakukan untuk membekali pengetahuan dan keterampilan dalam menyajikan makanan bergizi.

  • Lampung mencatat penyiapan dapur umum tercepat di Sumatera, mencapai 82% kesiapan operasional.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bandar Lampung, IDN Times - Badan Gizi Nasional (BGN) menyiapkan konsep dapur gizi modular untuk menjangkau para penerima manfaat program makan bergizi gratis (MBG) di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) Provinsi Lampung.

Direktur Wilayah I Kedeputian Bidang Penyediaan dan Penyaluran BGN, Wahyu Widistyanta mengatakan, dapur modular 3T tersebut dirancang lebih efisien dan adaptif terhadap kondisi geografis yang sulit dijangkau.

“SPPG 3T ini merupakan format dapur berukuran lebih kecil, sekitar 10 kali 15 meter, hingga diharapkan mampu melayani hingga seribu penerima manfaat di wilayah terpencil," ujarnya saat kegiatan BGN Road to Zero Mistake di Lampung, Sabtu (8/11/2025).

1. Dapur umum lebih kecil dan fleksibel

Kegiatan Bimtek penjamah makanan untuk program MBG di Provinsi Lampung oleh BGN RI. (IDN Times/Tama Yudha Wiguna).

Wahyu menjelaskan, keberadaan dapur gizi modular berukuran lebih kecil, fleksibel, dan dapat beradaptasi dengan kondisi geografis ekstrem seperti kepulauan, pegunungan, pesisir, maupun wilayah pedalaman.

Menurutnya, konsep ini disiapkan untuk mendukung dan memastikan penyediaan atau penyaluran makanan bergizi yang aman bagi masyarakat, termasuk di wilayah (3T).

"Jadi dapur modular ini sedikit berbeda dari SPPG reguler yang memiliki dimensi 20 kali 20 meter. Konsep 3T difokuskan agar dapur bisa dibangun cepat, hemat lahan, namun tetap memenuhi standar SLHS (segel layak higienis dan sanitasi) yang telah ditetapkan," terangnya.

2. Pembekalan pengetahuan sajikan makanan bergizi

Kegiatan Bimtek penjamah makanan untuk program MBG di Provinsi Lampung oleh BGN RI. (IDN Times/Tama Yudha Wiguna).

Melalui gelaran bimbingan teknis (Bimtek) melibatkan seluruh pihak SPPG di Lampung, Wahyu mengatakan, kegiatan ini ditujukan menambahkan pengetahuan dan keterampilan untuk memastikan makanan bergizi yang aman bagi para penerima manfaat.

Selain itu, upaya semacam ini dilakukan untuk mencegah kasus keracunan atau makanan basi sempat terjadi beberapa waktu terakhir di lapangan, termasuk di Lampung.

"Kami membekali peserta mulai dari cara memilih bahan makanan yang baik, menyimpan, mengolah hingga mendistribusikannya dengan manajemen waktu yang efisien," katanya.

3. Lampung tercatat penyiapan dapur umum tercepat di Sumatra

Kegiatan Bimtek penjamah makanan untuk program MBG di Provinsi Lampung oleh BGN RI. (IDN Times/Tama Yudha Wiguna).

Wahyu menambahkan, Lampung hingga saat ini menjadi salah satu provinsi dengan akselerasi tercepat penyiapan dapur umum melalui layanan SPPG di wilayah Pulau Sumatera.

Dari target nasional dicanangkan, Lampung telah mencapai 82 persen kesiapan operasional, melampaui beberapa daerah lain seperti Aceh dan Sumatra Utara.

“Dari total 4.770 titik SPPG di Indonesia, sejumlah wilayah di Lampung akan difokuskan untuk pengembangan SPPG 3T. Ini untuk memastikan penerima manfaat di daerah terpencil juga mendapatkan hak yang sama dalam program pangan bergizi,” katanya.

Editorial Team