Juriansyah Pelaku Penusukan Kondektur Damri di Balam Mengaku Khilaf

- Juriansyah mengakui tindakan penusukan kondektur Damri dipicu oleh emosi akibat masalah pribadi dan kehilangan istrinya.
- Insiden dimulai dari cekcok antara Juriansyah dan kondektur terkait antrian BBM, yang berujung pada penusukan setelah pertengkaran semakin rumit.
- Juriansyah menyesal atas perbuatannya, meminta maaf kepada keluarga korban, dan berharap masyarakat memahami tekanan emosional yang dialaminya.
Bandar Lampung, IDN Times - Pelaku penusukan terhadap kondektur Damri di Bandar Lampung, Juriansyah mengungkapkan alasan di balik tindakannya.
Dalam pengakuannya, Juriansyah mengaku emosinya meledak karena beberapa masalah pribadi sedang ia hadapi, termasuk kesedihan akibat kehilangan istrinya.
"Saya khilaf, emosi. Ada banyak faktor yang mempengaruhi saya saat itu. Anak saya menangis di mobil," katanya, Kamis, (13/2/2025).
1. Baru ditinggal istri

Juriansyah mengungkapkan selain anaknya yang menangis, dirinya masih merasa sedih karena baru ditinggalkan oleh istrinya. "Saya juga masih berduka, istri saya baru meninggal sepuluh hari yang lalu," ujarnya.
Ia mengaku insiden berujung pada penusukan bermula saat terjadi cekcok mulut antara dirinya dengan kondektur Damri, terkait antrean BBM. Juriansyah merasa kesal karena kondektur tersebut keluar dari antrean dan menyerempet bagian belakang mobilnya.
"Saya sudah sabar menunggu, tapi dia keluar dari antrean dan mobilnya menyerempet mobil saya. Itu yang membuat saya marah," tambahnya.
2. Sempat redam

Setelah saling berargumen, Juriansyah menegaskan insiden tersebut sebenarnya sudah selesai. Namun, masalah menjadi semakin rumit ketika kondektur lainnya datang.
"Awalnya sudah selesai saya sudah bersama dengan sopirnya itu sudah damai. Mereka bilang siap memperbaiki mobil saya. Tapi dateng temennya lagi yang membentak bentak saya," bebernya.
Tak kuasa menahan emosi, Juriansyah langsung naik pitam yang pada akhirnya menyebabkan Juriansyah mengeluarkan senjata tajam. "Saya memang membawa senjata tajam. Setelah itu, saya langsung buang senjata itu di tol," jelasnya
3. Menyesal

Juriansyah mengungkapkan, ia sangat menyesal atas perbuatannya dan meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada keluarga korban serta masyarakat.
"Saya sadar saya salah dan saya meminta maaf atas semuanya. Saya berharap keluarga korban bisa memaafkan saya," ungkapnya.
Juriansyah berharap masyarakat dapat memahami tindakannya tersebut dilatarbelakangi oleh tekanan emosional dan persoalan pribadi yang ia alami.