Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Dosen dan Mahasiswa KKN Itera Lakukan Proses Pembuatan Kerupuk Tahu dan Strategi Pemasaran Digital di Balai Desa Labuhan Ratu 1 Lampung Timur
Dosen dan Mahasiswa KKN Itera Lakukan Proses Pembuatan Kerupuk Tahu dan Strategi Pemasaran Digital di Balai Desa Labuhan Ratu 1 Lampung Timur (Dok/Humas Itera)

Intinya sih...

  • Pelatihan pembuatan kerupuk tahu dan strategi pemasaran digital di Lampung Timur

  • Materi meliputi proses teknis pembuatan kerupuk tahu dan strategi pemasaran digital

  • Dosen berharap pelatihan ini mendorong usaha berkelanjutan dan meningkatkan nilai ekonomi produk lokal

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Lampung Timur, IDN Times – Mahasiswa dan dosen dari Institut Teknologi Sumatera (Itera) menghadirkan inovasi unik dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik 2025. Mengusung tajuk “Pembuatan Kerupuk Tahu dan Strategi Pemasaran Digital,” kegiatan ini digelar di Balai Desa Labuhan Ratu 1, Lampung Timur, sebagai bagian dari program Kampus Berdampak.

Pelatihan ini diinisiasi oleh mahasiswa KKN Itera di bawah bimbingan dosen lapangan Andri Sanjaya, dosen Teknik Kimia Itera, dengan pendanaan dari hibah BIMA 2025 skema Pemberdayaan Masyarakat oleh Mahasiswa dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi.

1. Dari dapur ke dunia digital

Dosen dan Mahasiswa KKN Itera Lakukan Proses Pembuatan Kerupuk Tahu dan Strategi Pemasaran Digital di Balai Desa Labuhan Ratu 1 Lampung Timur (Dok/Humas Itera)

Pelatihan ini dirancang untuk menjawab kebutuhan masyarakat dalam mengembangkan produk olahan tahu menjadi camilan bernilai ekonomi tinggi. Materi yang disampaikan meliputi proses teknis pembuatan kerupuk tahu mulai dari pengolahan bahan, pengukusan, pengirisan hingga penggorengan serta strategi pemasaran digital dengan memanfaatkan platform seperti WhatsApp Business, Facebook, TikTok, dan Shopee. 

Para peserta yang didominasi oleh ibu-ibu PKK dan pelaku UMKM produsen tahu terlihat antusias mengikuti seluruh rangkaian acara, termasuk sesi praktik langsung. Dalam sesi ini, mereka diajarkan cara menghitung Harga Pokok Produksi (HPP) dan menentukan harga jual agar tetap kompetitif namun tetap menguntungkan.

2. Dosen dampingi warga olah kerupuk tahu jadi usaha berkelanjutan

Dosen dan Mahasiswa KKN Itera Lakukan Proses Pembuatan Kerupuk Tahu dan Strategi Pemasaran Digital di Balai Desa Labuhan Ratu 1 Lampung Timur (Dok/Humas Itera)

Dosen Pendamping Lapangan, Andri Sanjaya berharap pelatihan ini bisa menjadi pemicu munculnya usaha rumahan baru berbasis kerupuk tahu di desa tersebut.

“Kami ingin agar pelatihan ini bukan hanya menjadi pengetahuan sesaat, tetapi bisa ditindaklanjuti menjadi usaha berkelanjutan yang meningkatkan kesejahteraan Masyarakat terutama pelaku industri tahu,” ujar Andri.

Ia berharap, warga Desa Labuhan Ratu Satu dapat memperluas peluang usaha serta meningkatkan daya saing produk lokal di era digital.

3. Kembangkan potensi tahu lokal jadi produk bernilai ekonomi

ilustrasi tahu cabe garam (vecteezy.com/Taufik Aziz)

Kegiatan ini mendapat sambutan hangat dari Kepala Desa Labuhan Ratu 1, Herman Ansori, yang berharap pelatihan ini mampu mengangkat nilai ekonomi tahu, produk lokal yang selama ini hanya dijual mentah.

“Pelatihan seperti ini sangat penting untuk menciptakan peluang usaha baru berbasis sumber daya lokal. Kami berharap ibu-ibu dan pelaku UMKM pengusaha tahu bisa terus berinovasi agar produk mereka punya nilai tambah dan menjangkau pasar lebih luas,” ujar Herman.

Editorial Team