Ini Efek Samping Paracetamol dan Sildenafil tak Sesuai Dosis

12 Mar 2022, 06:54 WIB

Ilustrasi penyalahgunaan obat (IDN Times/Sukma Shakti)

Bandar Lampung, IDN Times - Beberapa waktu lalu, Badan Pengawas Obat dan Makanan merilis beberapa merek kopi sachet ditemukan mengandung Bahan Kimia Obat (BKO) Patacetamol dan Sildenafil.

Merujuk hal itu, Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) wilayah Lampung langsung melakukan penelusuran di berbagai sarana distributor kopi sachet. Itu karena, produsen kopi dicurigai tersebut berasal dari Bandung dan Bogor, ada kemungkinan sudah dikirim ke berbagai daerah termasuk Lampung.

“Kita selalu melakukan pengawasan rutin, oleh karenanya kita lakukan operasi pada beberapa merek kopi sachet ini terkait temuan BPOM pusat,” kata Kepala BBPOM di Bandar Lampung, Sukriadi Darma, Jumat (11/3/2022).

1. Efek samping Paracetamol dan Sildenafil

ilustrasi bahan kimia obat (pexels.com/Suzy Hazelwood)

Perlu diketahui, kata Sukriadi, Bahan Kimia Obat (KBO) seperti Paracetamol dan Sildenafil merupakan bahan yang dilarang untuk digunakan dalam obat tradisional dan pangan olahan.

“Parasetamol dan Sildenafil itu salah satu bahan yang digunakan untuk produksi obat. Jadi ada aturan pakainya, maka jika tak sesuai dosis dapat menimbulkan risiko tinggi dan efek samping yang membahayakan kesehatan,” paparnya.

Ia menjelaskan efek samping yang dirasakan terhadap penggunaan BKO tak sesuai aturan pakai dapat berupa gejala ringan, berat atau bahkan kematian. Efek samping bahan obat Parasetamol adalah mual, alergi, tekanan darah rendah, kelainan darah, dan jika digunakan secara terus-menerus dapat menimbulkan efek yang lebih seperti kerusakan pada hati dan ginjal.

“Sedangkan efek samping yang ditimbulkan Sildenafil dapat berupa mual, diare, kemerahan pada kulit, reaksi lebih serius seperti kejang, denyut jantung tidak teratur, pandangan kabur atau buta mendadak, bahkan kematian,” lanjutnya.

2. Untuk saat ini, Bandar Lampung aman dari kopi sachet tak izin edar

Kepala BBPOM di Bandar Lampung, Sukriadi Darma. (IDN Times/Rohmah Mustaurida).

BBPOM di Bandar Lampung sudah melakukan pengujian terhadap 7 kopi mix, 6 kopi bubuk (2 sampel rutin, 4 sampel luar), 3 biji kopi (2 sampel rutin, 1 sampel luar) dan 2 minuman kopi.

“Dari semua hasil pengujian tersebut di 11 sarana distribusi pangan di Lampung, hasilnya tidak ditemukan kopi yang dicurigai mengandung Bahan Kimia Obat,” ungkap Sukriadi.

Untuk itu ia mengimbau masyarakat perlu selalu cek KLIK (Kemasan, Label, Izin Edar, Kedaluwarsa) sebelum membeli dan menggunakan/mengonsumsi makanan, kosmetik, dan obat-obatan.

3. Sanksi pelanggaran bagi produsen ilegal

Ilustrasi Pelaku Pidana (IDN Times/Mardya Shakti)

Meski begitu, jikapun ditemukan industri atau pengedar obat tradisional ilegal, Sukriadi mengatakan pelanggaran pidananya cukup berat.

Hal ini juga sudah tercantum dalam UU Nomor 18 Tahun 2012 Pasal 136 tentang Pangan, bahwa pelanggaran terhadap izin edar produk pangan, obat, atau kosmetik dapat diancam pidana penjara paling lama 5 tahun atau denda maksimal Rp10 milyar.

“Juga melanggar UU Nomor 11 Tahun 2020 Pasal 64 tentang Cipta Kerja yang ancaman pidana penjaranya paling lama 2 tahun atau denda paling banyak Rp4 milyar, karena hal tersebut dapat membahayakan kesehatan masyarakat,” tambahnya.

Oleh karenanya, BBPOM mengimbau agar pelaku usaha obat dan makanan selalu memegang teguh prosedur produksi sesuai dengan ketentuan yang baik, menggunakan bahan-bahan yang aman serta selalu mengutamakan kesehatan masyarakat.

4. Bagaimana cara melapor ke BBPOM?

Ilustrasi call center. (google)

BBPOM Lampung meminta masyarakat untuk ikut berperan aktif dalam pengawasan dengan cara melapor atau menyampaikan pengaduan kepada BBPOM jika menemukan produk dicurigai mengandung bahan berbahaya atau tak izin edar.

“Misalnya masyarakat menemukan produk yang tidak ada izin BBPOM atau kemungkinan ada bahan berbahaya diproduknya, itu bisa langsung lapor ke kami, dan akan kami tanggapi,” ujarnya.

Masyarakat dapat melakukan pengaduan di Call Me Back BBPOM Lampung, cukup dengan mengirimkan pesan whatsapp/miscall/sms ke nomor 0821 8080 6008, maka petugas BBPOM akan langsung melayani dengan menelpon balik pelanggan tanpa pelanggan takut pulsa berkurang.