Indikator Politik: Pengumpulan Data Daerah Terpencil Tantangan
Bandar Lampung, IDN Times – Quick count atau hitung cepat memiliki peran penting mengukur hasil Pemilu. Itu mencakup pemilihan presiden (Pilpres), pemilihan legislatif (Pileg) hingga pilkada.
Peneliti Senior Indikator Politik Indonesia, Agus Trihartono, mengatakan metode ini menjadi alat untuk mengawasi dan memastikan akurasi hasil yang akan diumumkan Komisi Pemilihan Umum (KPU).
“Quick count dilakukan dengan menggunakan sampel acak dari lebih dari 25.000 TPS di seluruh Indonesia dan Lampung 750 TPS. Hasil ini membantu memberikan gambaran awal mengenai hasil Pemilu, meskipun tetap ada margin of error dalam hitungannya,” katanya, pada Quick Count Indikator di Emersia Hotel and Resort Bandar Lampung, Rabu (27/11/2024).
Koordinator Survei Indikator Politik Indonesia Lampung, Yudi Febrianto, menambahkan tantangan dalam proses pengumpulan data quick count di beberapa wilayah terpencil.
“Karena pemilihan TPS dilakukan secara acak, terkadang ada lokasi yang sulit dijangkau, seperti di Dente Teladas, Rawa Jitu, Kelumbaian, Suoh, bahkan beberapa dekat dengan habitat gajah liar,” ungkapnya.
Yudi menyampaikan pihaknya mengerahkan tim khusus untuk memastikan kevalidan dari data yang telah diterima saat di lapangan. Ia menuturkan tim tersebut terdiri dari emulator dan spot checker yang bertugas memantau proses pengumpulan data agar sesuai dengan metode yang telah ditetapkan.
“Kami memiliki 75 spot checker yang bertugas memantau lapangan. Informasi yang mereka dapatkan langsung disampaikan ke pusat melalui call center,” tuturnya.
