HUT Kota Metro ke-87, Lestarikan Budaya Manjau Anak Benulung Besunat

Intinya sih...
- Peringatan HUT Kota Metro ke-87 Tahun 2024 dimeriahkan dengan acara Manjau Anak Benulung Besunat untuk melestarikan adat budaya Lampung
- Wali Kota Metro, Wahdi, menilai Manjau Benulung Besunat sebagai upaya memelihara kebudayaan dan penghormatan terhadap leluhur
- Majelis Penyeimbang Adat Lampung (MPAL) berharap akulturasi budaya di Kota Metro dapat disatukan tanpa menghilangkan budaya lama
Metro, IDN Times - Peringatan Hari Ulang Tahun Kota Metro ke-87 Tahun 2024 dimeriahkan beragam rangkaian acara menarik. Salah satunya adalah acara Manjau Anak Benulung Besunat.
Wali Kota Metro, Wahdi menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada Penyeimbang Abung Siwo Migo dan Saibatin, atas partisipasinya dalam melestarikan adat budaya Lampung dalam acara selamatan Mandi Tukuk atau Besunat pada Festival Putri Nuban di Bumi Sai Wawai.
“Kegiatan ini merupakan salah satu upaya untuk perlindungan dan pelestarian budaya, sebagai bentuk penghargaan dan penghormatan terhadap leluhur,” ucapnya, Senin (10/6/2024).
1. Upaya Pemkot Metro pelihara kebudayaan
Wali Kota memiliki gelar Rajo Mengkubumei Siwawai ke-3 ini menilai, Manjau Benulung Besunat merupakan salah satu upaya yang dilakukan Pemerintah Kota Metro, dalam upaya memelihara kebudayaan. Di mana, unsur menjadi fokus utama objek pemajuan kebudayaan yaitu adat istiadat.
Menurutnya, masyarakat di Kota Metro hidup dengan akulturasi budaya sangat beragam di kalangan keluarga. Seperti dialami oleh keluarganya.
“Seperti saya, yaitu ayah saya yang berakulturasi budaya juga. Karena berbeda juga, beda suku. Kemudian ibu dengan ayah saya pun berbeda, jadi lahirlah saya akulturasi itu. Maka kita sekarang ini hidup di Kota Metro ada budaya yang harus kita pertahankan, nilai-nilai itu saya kira,” ujarnya.
2. Adat tidak sama dengan budaya
Majelis Penyeimbang Adat Lampung (MPAL) Kota Metro, Hadri Abunawar menjelaskan, acara Manjau Benulung Besunat ialah rangkaian kegiatan tradisi budaya pada Festival Putri Nuban ke-87, Hari Jadi Kota Metro. Menurutnya, acara Manjau Benulung Besunat merupakan tradisi budaya, bukan adat budaya.
“Jadi kadang-kadang orang suka menyebut, istilah adat. Adat itu sebenarnya berbeda dengan budaya, tapi budaya itu bagian dari adat,” terangnya.
Dia berharap, dengan adanya akulturasi budaya-budaya dari masing-masing adat di Kota Metro, disatukan, tanpa menghilangi budaya lama. “Kita ini orang Lampung, jadi gak ada lagi orang Jawa, orang Cina. Siapa yang sudah menjadi warga Kota Metro ini adalah orang Lampung,” katanya.
3. Ada market day festival di HUT Kota Metro
Selain pelesetarian budaya, HUT Kota Metro juga dimeriahkan dengan Market Days Festival 2024 bertajuk “Kreatifitas, Komunitas, Kewirausahaan”.
Kegiatan digelar 8-16 juni 2024 ini terbagi menjadi dua bagian konsep yaitu, indoor dan outdoor diisi oleh tenan, musik dan hiburan, kuliner dan clothing, food truck, permainan, komunitas dan kreativitas properti, interior dan pameran produk kreatif, serta yang paling utama adalah wedding expo.
“Dari beberapa vendor di luar Metro juga masuk, ini menunjukan bagus. Jadi kita masyarakat Kota Metro para komunitas kreatif akan belajar terus dan belajar terus,” kata Wahdi.