Bandar Lampung, IDN Times — Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) menilai pemerintah masih perlu mengandalkan kedelai impor untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan baku di dalam negeri.
Sekjen DPP Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), Abdul Kadir Karding menyebut kedelai sebagai komoditas penting dalam rantai pangan nasional, meski tidak termasuk dalam sembilan bahan pokok.
“Kita pernah mengalami saat kedelai langka dan harganya melonjak, perajin tahu-tempe berhenti produksi, bahkan berdampak pada pedagang gorengan,” katanya, Senin (1/12/2025).
Ia menjelaskan, produksi kedelai nasional saat ini hanya berkisar 300–500 ribu ton per tahun. Sementara kebutuhan mencapai 2,8–3 juta ton per tahun. "Sekitar 82–90 persen pasokan kedelai di Indonesia masih berasal dari impor," tambahnya.
