ilustrasi inovasi pendidikan (freepik.com/freepik)
IIB Darmajaya Bandar Lampung tak tinggal diam guna menarik minat para calon maba kuliah di kampus setempat. Mulai dari peningkatan mutu hingga kualitas baik dari sisi sarana maupun prasarana hingga urusan akademika.
"Kami baru menambah satu guru besar di bidang informatika, profesor pertama di PTS Lampung. Laboratorium dan ruang kuliah juga kami remajakan. Alhamdulillah, kini sudah ada dua guru besar, dan lima dosen lagi sedang proses menuju profesor,” ucapnya.
Rektor Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY), Gregorius Sri Nurhartanto, mengatakan untuk menghadapi tantangan yang ada, UAJY melakukan kerja sama dan menggencarkan promosi. Menurutnya semua PTS juga memiliki pangsa pasarnya tersendiri.
“Terus apa yang paling efektif (menggaet mahasiswa), saya amati terus menerus. Itu adalah sistem getok tular (dari mulut ke mulut). Misal saya kuliah di sana bagus, kemudian orang lain tertarik, tidak tergolong mahal masih bisa dijangkau, orang lain tertarik,” ucap Nurhartanto.
Menurutnya penting untuk menonjolkan keunggulan masing-masing PTS. Pasalnya saat ini tidak hanya persaingan PTN dengan PTS, tapi antar-PTS sendiri. Saat ini banyak PTS ada di berbagai daerah. “Dulu kan pasti kantong pendidikan di Jogja, Malang, Jakarta dan sekitarnya, Bandung, tapi sekarang hampir setiap kabupaten/kota bermunculan PTS,” ujar Nurhartanto.
Ia menambahkan, satu pekan setelah dimulainya pembelajaran tahun ini, pihaknya langsung menggencarkan promosi terus menerus. “Tidak menunggu begitu tahun ajaran baru berjalan. Selang beberapa hari (setelah dimulainya kegiatan belajar mengajar), promosi gencar di seluruh Indonesia. Promosi menunjukkan keunggulan kita. Orang tua sekarang cerdas, melihat perguruan tinggi akreditasinya apa, kemudian prodinya. Kalau sama-sama unggul, masih dibandingkan PTS A dan B, biaya murah mana,” ucap Nurhartanto.
Setali tiga uang, UK Petra Surabaya pun tak tinggal diam. Direktur Marketing & Relations Department UK Petra, Jessie Monika menegaskan, kualitas kampus tetap dipertahankan. Relasi dengan para lulusan atau alumni pun juga terus dijaga. Sembari meningkatkan metode maupun model pembelajaran.
"Kami akan tetap secara kurikulum memperhatikan relevansinya dengan industri, dengan yang ada sekarang. Kami tetap memastikan proses belajar-mengajar dan kegiatan akademik di UK Petra berjalan, sebagaimana fungsinya. Mahasiswa di sini juga mendapatkan pengalaman akademis yang baik, yang berkualitas sesuai dengan yang mereka harapkan. Jadi segala bentuk pembelajarannya, pengalaman akademisnya, kegiatan dan kemajuan di dalamnya kita tetap optimal," terangnya.
"Jadi tidak hanya pintar, tapi juga berkarakter. Makanya kami sangat bangga dengan alumni-alumni kami yang berbagai profesi, profesional, kemudian business owner, pemimpin-pemimpin di bidangnya masing-masing, di seluruh dunia. Seperti Gubernur Maluku Utara itu kan alumni kami, itu salah satu alumni yang kami banggakan. Nah, alumni-alumni itulah hasil dari pendidikan akademik dan karakter yang kita terapkan di UK Petra," jelasnya.
Ketua Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Unismuh Makassar, Muhammad Akhir, menjelaskan, menjaring mahasiswa baru harus ditopang strategi mumpuni kampus. Unismuh gencar mengadakan kunjungan ke sekolah-sekolah, memanfaatkan media sosial seperti TikTok Live, serta melibatkan alumni dalam menyosialisasikan kampus.
Jaringan sekolah Muhammadiyah yang tersebar di berbagai daerah Sulawesi Selatan memberi andil besar terhadap jumlah mahasiswa baru. Dari sekolah-sekolah ini lahir aliran pendaftar yang konsisten mengisi bangku kuliah di Universitas Muhammadiyah Makassar.
Ia menambahkan, salah satu daya tarik Unismuh Makassar adalah skema beasiswa internal senilai Rp3,8 miliar. Dana ini dialokasikan untuk tiga jalur utama yaitu kader IPM Muhammadiyah, hafiz Quran, serta prestasi akademik dan non-akademik.
Jalur kader IPM Muhammadiyah meliputi ketua, sekretaris, dan bendahara yang menjabat saat SMA mendapat beasiswa penuh hingga delapan semester. Ketua bidang mendapat potongan 75 persen, sementara anggota mendapat potongan 25 persen.
Jalur hafiz Quran yakni hafal 30 juz bebas biaya kuliah, hafal 15 juz mendapat potongan 75 persen, dan hafalan sebagian mendapat potongan 25 persen. Sementara jalur prestasi yaitu mahasiswa yang pernah meraih juara dalam lomba akademik maupun non-akademik sewaktu SMA bisa memperoleh beasiswa mulai dari 25 persen hingga penuh.
"Prestasi ini siapa pun bisa masuk. Bukan kader IPM juga bisa masuk. Asalkan ada prestasinya. Misalkan pernah ikut lomba. Juara ini, juara itu dan sebagainya selama masih sekolah," kata Akhir.
Pada 2025, Unismuh telah menyalurkan beasiswa kepada 87 mahasiswa hafiz Quran, 72 kader IPM, dan 191 mahasiswa berprestasi. Selain beasiswa internal, kampus juga mendapatkan dukungan dari program pemerintah seperti Kartu Indonesia Pintar (KIP), serta kerja sama dengan Yayasan Hadji Kalla dan pemerintah daerah.
Inovasi kampus dan implementasi pembelajaran mata kuliah yang relevan sesuai perkembangan zaman mutlak harus dilakukan PTS seperti dilakukan Universitas Pradita berlokasi di Kabupaten Tangerang Provinsi Banten. Rektor Universitas Pradita, Prof Richardus Eko Indrajit, mengatakan, konsep enterprise memungkinkan mahasiswa PTS cepat beradaptasi dengan industri.
Konsep ini dirancang menyerupai lingkungan kerja membuat mahasiswa bisa merasakan atmosfer dunia industri, wirausaha, dan bisnis sejak di bangku kuliah. Sehingga mahasiswa mampu beradaptasi cepat dalam dinamika dunia kerja. Makanya sejak semester pertama, mahasiswa dihadapkan dengan praktisi yang benar-benar ada di industri sesuai jurusan.
"Misalnya jurusan sipil, semester satu sudah pakai topi proyek, mereka turun ke jalan, sehingga mereka tahu kariernya seperti itu. Begitu juga dengan DKV, mereka ke mal lihat logo, bagaimana filosofinya, bagus atau tidak,” katanya.
Tak hanya mahasiswa, konsep enterprise juga dilakukan kepada para dosen yang harus beririsan dengan dunia industri. Sehingga tidak terpaku kepada teori, tetapi juga mampu melihat peluang di dunia kerja saat ini. Universitas Pradita menghadirkannya melalui Program Praktisi Mengajar. Dalam program ini, para mitra industri terjun langsung ke kelas untuk mengajarkan keterampilan, tools, insights, dan best practices yang hanya bisa didapatkan dari pengalaman langsung di industri.
“Jangan sampai apa yang sudah mereka ajarkan itu ternyata sudah kedaluwarsa, makanya kita ada program Pijar atau Praktisi Mengajar. Kalau kita MoU dengan perusahaan, kita minta direkturnya menjadi kuliah tamu dari semester awal. Sehingga mereka cinta ke bidangnya, dan karena kami ini bersama Summarecon, kita juga ada Summarecon Mengajar atau SUAR, terutama untuk sipil dan desain interior,” ujarnya.
Konsep tersebut membuka peluang mahasiswa untuk cepat beradaptasi di dunia kerja, dan menjadi terapan dari konsep Real Case Real Experience. Praktisi juga didampingi oleh dosen akademisi untuk memastikan pembelajaran selaras dengan kurikulum. Inisiatif ini tentunya mengisi celah antara pembelajaran di kelas dan keterampilan yang dibutuhkan di dunia kerja. Privillege ini menjadikan lulusan lebih siap kerja dan memiliki nilai jual yang lebih tinggi di mata recruiter.
Sejak tahun 2010, roadshow dari satu sekolah ke sekolah lainnya menjadi strategi utama STIK-P Kota Medan untuk menarik para calon Maba sekaligus memperkenalkan kampus orange ini. "Sekarang ini bukan lagi nama kampus lulusan yang dilihat, tapi kualitas kompetensi daripada lulusan itu tadi. Saat ini kita masih bisa klaim bahwa STIK-P masih mendominasi, kalau namanya lulusan di jurnalistik ya," jelas Austin Antariksa Tumengkol sebagai Puket 1 STIK-P Medan.
Selain roadshow, pihak kampus juga menggandeng kembali para mahasiswa yang belum tamat ataupun yang belum lulus dari STIK-P untuk menyelesaikan perkuliahan dengan berbagai kemudahan. Setiap tahunnya, para mahasiswa STIK-P ini tidak hanya berasal dari wilayah Medan saja, tapi juga berasal dari Tanjung Morawa, Lubuk Pakam, Serdang Bedagai, Binjai, hingga di Kecamatan Sidikalang, Kabupaten Dairi dan wilayah sekitaran Medan lainnya. Beragam sumber informasi juga didapat oleh para calon mahasiswa mulai dari keluarga dan temannya yang sudah kuliah di STIK-P hingga media sosial.
Seperti pada umumnya, kendala bagi para calon Maba untuk kuliah adalah sulit membagi waktu jika sudah bekerja dan juga faktor ekonomi yang tidak mampu dalam biaya. "Jadi ya salah satu yang bisa dibilang nilai plus kita, mungkin karena kita kampus sore. Masih banyak mahasiswa bisa bekerja dulu. Karena kan mahasiswa ini ada yang masih dibiayai orang tua, ada yang ingin bekerja untuk meringatkan orang tua, ada yang memang bekerja untuk bisa biaya kuliah, ada yang memang merantau dan sebagainya," ujarnya.