Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG-20251118-WA0016.jpg
Kegiatan pemusnahan narkotika oleh BNNP Lampung di lingkungan Pemprov Lampung, Selasa (18/11/2025). (IDN Times/Tama Yudha Wiguna).

Intinya sih...

  • Rehabilitasi terbatas, jumlah pengguna narkoba puluhan ribu

  • Dampak narkoba di Lampung kian nyata

  • Dorong pengembangan RSJ perkuat layanan rehabilitasi

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bandar Lampung, IDN Times - Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal menyoroti serius ihwal minimnya fasilitas rehabilitasi bagi pengguna narkotika di Sai Bumi Ruwa Jurai. Provinsi ini padahal disebut sebagai salah satu jalur perlintasan peredaran gelap narkoba.

Mirza mengatakan, posisi Lampung sebagai daerah transit membuat narkoba tidak hanya melintas, tetapi juga banyak "menetes" dan dikonsumsi di wilayah setempat.

“Kondisinya sampai hari ini Lampung menjadi perlintasan narkoba baik dari Sumatera ke Jawa, bahkan dari luar negeri ke Jawa. Tapi netesnya juga banyak di Lampung, karena daerah perlintasan,” ujarnya saat kegiatan pemusnahan barang bukti narkoba, Selasa (18/11/2025).

1. Rehabilitasi terbatas, jumlah pengguna narkoba puluhan ribu

Kegiatan pemusnahan narkotika oleh BNNP Lampung di lingkungan Pemprov Lampung, Selasa (18/11/2025). (IDN Times/Tama Yudha Wiguna).

Berdasarkan catatan BNNP Lampung, Mirza mengungkapkan, jumlah fasilitas rehabilitasi bagi para pengguna tidak sebanding dengan data pemakai aktif narkoba terus meningkat.

“Di BNN Kalianda hanya ada 175 tempat rehab, sementara pengguna narkoba yang terdata sekitar 31 ribu orang,” katanya.

Oleh karenanya, ia turut menyoroti kondisi Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Daerah Provinsi Lampung saat ini justru didominasi pasien terkait penyalahgunaan narkoba. “Itu rumah sakit jiwa saja, harusnya isinya pasien ODGJ. Tapi 80 persen pasiennya justru kasus narkoba, mereka berasal dari seluruh kabupaten/kota," lanjut dia.

2. Dampak narkoba di Lampung kian nyata

Kegiatan pemusnahan narkotika oleh BNNP Lampung di lingkungan Pemprov Lampung, Selasa (18/11/2025). (IDN Times/Tama Yudha Wiguna).

Kondisi memperihatinkan akan dampak narkoba juga terlihat nyata di rumah sakit umum, Mirza menambahkan, fasilitas kesehatan plat merah di Lampung itu juga banyak menangani penyakit yang bersumber dari penggunaan narkotika.

Menurutnya, dampak narkoba bagi masyarakat sudah mengakar luas, padahal, posisi Provinsi Lampung hanya sebagai wilayah perlintasan dari Sumatera ke Jawa.

“Pemusnahan barang bukti ini ingin memberikan pesan tegas, bahwa Lampung menutup pintu bagi peredaran narkoba. Kita ingin daerah ini aman untuk membangun harapan,” tegasnya.

Selain itu, ia juga berkeinginan kuat memupuk harapan para orang tua di Lampung terhadap masa depan anak-anak yang jauh dari penggunaan narkotika. “Mereka berharap anak-anak mereka bisa membawa Lampung lebih baik. Jangan biarkan narkoba mematahkan doa para orang tua serta seluruh masyarakat Lampung,” sambung dia.

3. Dorong pengembangan RSJ perkuat layanan rehabilitasi

Kegiatan pemusnahan barang bukti narkotika oleh BNNP Lampung lampung, Selasa (18/11/2025). (IDN Times/Tama Yudha Wiguna).

Merujuk kondisi terjadi di Provinsi Lampung tersebut, Mirza mengaku telah meninjau langsung RSJ Lampung dan melihat tingginya pasien dengan gangguan akibat narkoba. Maka, ia berencana mendorong RSJ memperluas layanan rehabilitasi.

“Jadi kita akan dorong supaya RSJ melayani lebih banyak rehabilitasi narkoba, karena tanahnya masih banyak ini bisa dikembangkan dan spesialisasinya juga ada di sana," kata dia.

4. BNNP amini minim fasilitas rehabilitasi

Kegiatan pemusnahan narkotika oleh BNNP Lampung di lingkungan Pemprov Lampung, Selasa (18/11/2025). (IDN Times/Tama Yudha Wiguna).

Menyikapi sorotan tersebut, Kepala BNNP Lampung, Kombes Pol Sakeus Ginting mengakui keterbatasan fasilitas maupun sarana rehabilitasi bagi para pengguna narkoba di Provinsi Lampung.

“Faktanya sekarang memang masih sangat kurang. Jadi harapan kita ada anggaran atau bantuan dari pemerintah setempat Pemda dan syukur-syukur nanti dari pusat juga ada, sehingga untuk rehabilitasi fasilitasnya bisa ditambah," imbuhnya.

Editorial Team