Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Potret warga memperlihatkan kemunculan limbah hitam aspal di Pantai Kedu Warna. (IDN Times/Istimewa).
Potret warga memperlihatkan kemunculan limbah hitam aspal di Pantai Kedu Warna. (IDN Times/Istimewa).

Bandar Lampung, IDN Times - Ditjen Gakkum Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengklaim masih memburu pelaku pencemaran limbah minyak terjadi selama empat tahun terakhir di sejumlah pesisir pantai Provinsi Lampung.

Dirjen Gakkum KLHK, Rasio Ridho Sani menegaskan, pihaknya masih mendalami dan mencari pelaku pencemaran limbah minyak berwarna hitam pekat tersebut.

"Kami sudah dalami dan kami sedang dalami siapa pelakunya. Kami sampaikan tidak mudah, kami sudah mendalami beberapa pihak yang terindikasi," ujarnya saat menghadiri FGB Balai Karantina Lampung di Hotel Emersia Bandar Lampung, Selasa (17/10/2023).

1. Penegakan hukum disebut harus disertai bukti kuat

Dirjen Gakkum KLHK, Rasio Ridho Sani usai menghadiri FGB Balai Karantina Lampung di Hotel Emersia Bandar Lampung, Selasa (17/10/2023). (IDN Times/Tama Yudha Wiguna).

Dalam proses pencarian pelaku pencemaran tersebut, Rasio menyebutkan, Gakkum KLHK telah memanggil pihak-pihak dianggap bertanggungjawab atas sumber berpotensi menghasilkan limbah tersebut.

"Kami menggunakan fingger print forensik, untuk di Lampung ini kami terus mendalami minyak itu dari mana asalnya," jelas dia.

Menurut Rasio, segala bentuk penindakan hukum ditangani Gakkum KLHK harus memiliki bukti-bukti kuat. "Di Lampung masih didalami terus menerus, jika ada beberapa indikasi yang kami duga akan kami telusuri," tambah Rasio.

2. Pelaku pencemaran dipastikan akan ditindak tegas

DLH Provinsi Lampung mengambil sample diduga limbah berwarna hitam pekat menyerupai oli. Limbah itu telah mencemari sebagaian bibir Pantai Panjang. (IDN Times/Tama Yudha Wiguna)

Rasio menegaskan, pihaknya bersama aparat penegak hukum terkait akan menindak tegas para pelaku nantinya terbuka mencemari lingkungan, khususnya ihwal fenomena kemunculan limbah minyak tersebut.

"Kami akan lakukan tindakan tegas, ada 1.400 lebih kasus kami tangani dengan tersangka baik itu direktur, pejabat daerah. Di Lampung, jelas akan kami lakukan tindakan tegas," tandasnya.

3. Catatan pencemaran limbah minyak di Lampung

Kepala Staf Angkatan Laut, (Ksal) Laksamana TNI Yudo Margono menyoroti temuan dugaan limbah berupa material warna hitam pekat menyerupai oli. (IDN Times/Tama Yudha Wiguna)

Berdasarkan catatan IDN Times, pencemaran limbah minyak terjadi di pesisir pantai Lampung ini diketahui sudah berlangsung sejak 2020 lalu hingga terakhir Agustus 2023. Tercatat, sebanyak lima kali limbah minyak telah mencemari laut Lampung.

Rinciannya, pada 2020 terjadi di perairan Lampung Timur, 2021 pencemaran terjadi di lima kabupaten sekaligus meliputi Lampung Selatan, Lampung Timur, Tanggamus, Pesawaran, dan Pesisir Barat.

Kemudian Maret 2022, terjadi pencemaran di Pesisir Bandar Lampung dan di Perairan Lampung Timur (Juli). Terakhir, limbah sama kembali mencemari Pesisir Selatan Lampung pada Agustus 2023 lalu.

Editorial Team