Lampung Selatan, IDN Times - Di tengah meningkatnya kesadaran global terhadap krisis iklim dan isu lingkungan, tumbler atau botol minum yang dapat digunakan berulang kali selama ini dipandang sebagai ikon gerakan ramah lingkungan. Membawa wadah sendiri untuk mengurangi sampah plastik sekali pakai dianggap sebagai langkah sederhana namun bermakna.
Namun menurut Rinda Gusvita, Dosen Program Studi Teknik Industri Institut Teknologi Sumatera (Itera) fenomena tumbler saat ini tidak lagi sesederhana itu. Rinda menjelaskan, dalam budaya konsumsi modern yang kian digerakkan oleh merek dan gaya hidup, tumbler telah melampaui fungsi utamanya sebagai wadah minum.
“Tumbler kini menempati ruang yang sama dengan barang mewah lainnya, seperti sepatu, jam tangan, atau tas. Nilai simbolis dan status sosial justru menjadi fokus utama strategi pemasaran,” ujarnya.
