Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Contoh modernisasi listrik untuk pertanian di Lampung. (IDN Times/PLN Lampung)
Contoh modernisasi listrik untuk pertanian di Lampung. (IDN Times/PLN Lampung)

Intinya sih...

  • Smart farming sudah mulai di Lampung

    • PLN UID Lampung membuat Smart Farming berbasis baterai SuperSUN di Desa Trimomukti, Lampung Selatan

  • Listrik Masuk Sawah di Pringsewu sudah menjangkau 46 lokasi di 37 desa

  • PLN nyalurin listrik ke 4.251 pelanggan sektor pertanian dengan total kapasitas 24,61 MVA hingga 2024

  • Petani diharapkan lebih modern

    • Gubernur Lampung mengapresiasi dukungan PLN untuk meningkatkan fasilitas pertanian

  • Pertanian Lampung bisa naik kelas dengan fasilitas modern seperti dryer canggih

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bandar Lampung, IDN TimesPertanian di Lampung makin didorong ke arah modern. PT PLN (Persero) melalui program Electrifying Agriculture mulai serius mendukung petani agar lebih hemat biaya, produktif, dan siap masuk ke hilirisasi.

Direktur Distribusi PLN, Arsyadany Ghana Akmala Putri, mengatakan, listrik tak cuma soal lampu nyala, tapi juga mesin pertanian jalan lancar. “Dengan listrik yang andal, biaya petani bisa ditekan, hasil panen naik, dan pengolahan hasil jadi lebih bernilai,” katanya dalam keterangan resmi, Sabtu (13/9/2025).

1. Smart farming sudah mulai di Lampung

Ilustrasi menggunakan alat keselamatan. (Pexels.com/Life Of Pix)

General Manager PLN UID Lampung, Rizky Mohammad, mengatakan membuat Smart Farming berbasis baterai SuperSUN di Desa Trimomukti, Lampung Selatan, di lahan seluas 1.335 hektare. Ada juga program Listrik Masuk Sawah di Pringsewu, yang sudah menjangkau 46 lokasi di 37 desa.

“Hingga 2024, PLN sudah nyalurin listrik ke 4.251 pelanggan sektor pertanian dengan total kapasitas 24,61 MVA,” jelasnya.

Selain itu, PLN juga kerja bareng dinas pertanian tiap kabupaten buat memastikan pompa air dan fasilitas lain benar-benar dapet pasokan listrik sesuai kebutuhan.

2. Petani diharapkan lebih modern

Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal. (IDN Times/istimewa)

Dukungan ini langsung diapresiasi Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal. Menurutnya, mayoritas masyarakat Lampung hidup dari padi, jagung, singkong, dan ubi kayu, jadi listrik yang stabil memang krusial.

“Harapannya, pertanian Lampung bisa naik kelas dengan fasilitas modern seperti dryer canggih dan teknologi green house. Biar nggak cuma produktif, tapi juga bisa bersaing sampai level global,” jelasnya.

3. Selaras dengan program nasional

Ilustrasi sedang mendata. (Pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Staf Ahli Kementerian Pertanian, Hermansyah, juga menegaskan dukungan PLN ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto soal swasembada pangan. "Selain lebih modern, smart farming tanpa kabel jadi langkah nyata yang bikin pertanian lebih efisien," ujarnya.

Berdasarkan data terbaru, luas panen Lampung periode Januari–Oktober 2025 naik 14 persen dibanding 2024. Kenaikan ini jadi yang tertinggi dalam delapan tahun terakhir.

PLN melalui lewat roadmap jangka pendek, menengah, dan panjang, janji terus nge-push pertanian Lampung biar makin modern, efisien, dan punya daya saing tinggi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team