Bandar Lampung, IDN Times - Penelitian tentang masker nanofiber sebagai masker pencegahan virus COVID-19 dilakukan Institut Teknologi Sumatera (ITERA). Pengembangan itu dilakukan Dosen Program Studi (Prodi) Fisika Dr. Abdul Rajak, M.Si. yang juga Ketua Pusat Riset dan Inovasi Teknologi Membran Nano ITERA.
Ia menerangkan, nanofiber merupakan benang-benang kecil berukuran puluhan nanometer. Jika dibandingkan dengan sehelai rambut manusia yang umumnya berdiameter sekitar 50 mikrometer, nanofiber memiliki diameter sekitar 50 nanometer atau setara dengan sehelai rambut dibelah menjadi 1.000 kali.
Abdul menambahkan, meski bentuknya kecil, namun memiliki keunikan dan kelebihan tersendiri. Termasuk ketika dijadikan lapisan masker yang kini banyak dibutuhkan di tengah pandemi COVID-19.