Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Hasil tangkap layar video perkelahian di depan sekolah di Lampung. (IDN Times/istimewa)
Hasil tangkap layar video perkelahian di depan sekolah di Lampung. (IDN Times/istimewa)

Intinya sih...

  • Korban perkelahian adalah ketua kelas X-5, RH, yang dikeroyok setelah melaporkan dua rekannya yang bolos pelajaran Kimia.

  • Pihak sekolah telah melakukan mediasi antara siswa dan wali murid serta berjanji untuk memperketat pembinaan agar insiden serupa tidak terulang.

  • Rekaman CCTV sekolah memperlihatkan para wali murid saling berjabat tangan sebagai tanda perdamaian setelah proses mediasi.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Way Kanan, IDN Times – Sebuah video berdurasi 26 detik beredar di media sosial Facebook dan WhatsApp menampilkan perkelahian antar siswa di depan pagar luar SMAN 1 Baradatu, Way Kanan, Rabu (20/8/2025) sekitar pukul 15.00 WIB.

Dalam rekaman itu, terlihat dua siswa berseragam sekolah saling bergelut di tanah, sementara rekan-rekannya hanya menonton. Tak lama kemudian, terdengar suara perempuan yang diduga guru berusaha melerai perkelahian tersebut.

1. Korban ketua kelas

Ilustrasi sekolah. (Pexels.com/Max Fischer)

Berdasarkan informasi, siswa yang menjadi korban perkelahian inisial RH ketua kelas X-5. Ia diduga dikeroyok dua rekannya, MA dan VR, setelah melaporkan keduanya yang ketahuan bolos pelajaran Kimia.

“Perkelahian itu langsung dilerai oleh guru, bu Wulan. RH juga segera dibawa ke Puskesmas Baradatu untuk mendapat perawatan,” ujar Waka Kesiswaan SMAN 1 Baradatu, Santi Armada.

2. Sudah dilakukan mediasi di sekolah

Ilustrasi rapat. (Pexel.com/fauxels)

Sehari setelah kejadian, Kamis (21/8/2025), pihak sekolah memfasilitasi mediasi antara siswa dan wali murid. Proses perdamaian itu dituangkan dalam Berita Acara Penyelesaian Masalah Siswa.

Rekaman CCTV sekolah juga memperlihatkan para wali murid saling berjabat tangan sebagai tanda perdamaian.

“Mulanya, saat absensi terakhir, dua murid kelas X-5 keluar saat jam pelajaran Kimia. Karena dilaporkan RH, keduanya tidak terima hingga terjadi perkelahian,” jelas Santi.

3. Sekolah janji perketat pembinaan

Ilustrasi belajar di kelas. (Pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Santi menegaskan, pihak sekolah sudah mempertemukan para siswa dan orang tua, dan semuanya sepakat berdamai. Ia menyebut sekolah akan memperkuat sistem pembinaan agar insiden serupa tidak terulang.

“Tentu ke depannya kami akan mengupayakan agar lebih baik lagi. Bagaimanapun juga mereka adalah anak-anak kami,” tuturnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team