Detik-detik Pembunuhan Pegawai Koperasi di Lampung, Dijerat-Digorok

- Korban hendak tagih pinjaman koperasi
- Siapkan golok hingga senar pancing
- Sempat berziarah sebelum menyerahkan diri
Bandar Lampung, IDN Times - Salam Prayitno (46), tersangka kasus pembunuhan pegawai koperasi terletak di Natar, Kabupaten Lampung Selatan menjerat senar pancing hingga menggorok leher korban Pandra Apriliadi menggunakan golok. Pembunuhan berencana ini terjadi di RT 30 RW 9, Kelurahan Branti Raya, Kecamatan Natar, Lampung Selatan, Minggu (27/7/2025).
"Habis dijerat oleh tali senar, motor dinaiki korban dan tersangka ini terjatuh. Kemudian tersangka langsung melukai leher korban menggunakan golok," ujar Dirreskrimum Polda Lampung, Kombes Pol Indra Hermawan saat memimpin konferensi pers, Jumat (1/8/2025).
1. Bermula korban hendak tagih pinjaman koperasi tersangka

Indra mengungkapkan, tindak pidana pembunuhan ini bermula saat korban mendatangi kediaman pelaku menggunakan motor Honda Beat sekitar pukul 18.00 WIB. Waktu itu, Pandra hendak menagih utang pinjaman koperasi Salam senilai Rp500 ribu, dengan ketentuan pembayaran tiap minggu Rp125 ribu.
Di momen tersebut, tersangka sempat terlibat cekcok dengan korban lantaran belum memiliki uang hingga tidak bisa menunaikan pembayaran atas kewajiban pinjamannya tersebut. Salam disebut sempat berusaha meminjam uang dengan tetangganya, namun upayanya tersebut nihil.
"Sekembalinya ke rumah cekcok berlanjut, hingga ada perkataan yang disampaikan korban kepada tersangka menyinggung perasaannya. Saat itu, dia kembali pura-pura mencari pinjaman uang ke tetangga dan malah meminjam golok," ungkap Dirreskrimum.
2. Siapkan golok hingga senar pancing

Merasa terus ditekan untuk membayar utangnya, Salam berpura-pura mengajak Pandra diantarkan ke rumah saudaranya untuk meminjam uang. Keduanya waktu itu sama-sama menaiki motor korban, dengan posisi tersangka dibonceng atau duduk di jok belakang.
"Sebelum keduanya pergi, tersangka ini sudah menyiapkan golok di pinggangnya dan sejenis senar pancing di kantong celana. Selang 15 menit, tersangka mengeluarkan senar pancing yang sudah dirangkap tiga dan langsung menjerat leher korban," ucapnya.
Alhasil, sepeda motor ditunggangi keduanya terjatuh dan tersangka langsung mengeluarkan senjata tajam golok yang dengan cepat melukai bagian leher korban. Setelah memastikan korban telah meninggal dunia, Salam membawa jasad Pandra dengan cara ditutupi daun dan jas hujan yang ditemukan dari jok motor tersebut.
"Jenazah dibawa pakai motor yang didudukkan di depan, selanjutnya dibuang ke aliran sungai tak jauh dari lokasi kejadian. Tersangka ini juga mengamankan dan menjual motor serta dua handphone korban," urai Indra.
3. Sempat berziarah sebelum menyerahkan diri

Indra melanjutkan, tersangka berupaya menghilangkan tindakannya tersebut dengan menjual dua handphone dan sepeda motor korban senilai Rp4,1 juta. Uang hasil penjualan itu turut diberikannya kepada sang anak, agar pergi ke Jakarta menyusul ibunya. Lebih lanjut tersangka dikatakan sempat melarikan diri sekaligus berziarah ke makam orang tuanya di wilayah Kabupaten Tanggamus, sebelumnya akhirnya menyerahkan diri ke Mapolsek Natar pada 31 Juli 2025.
"Jadi kurang lebih itu kronologi kejadian dari rangkaian alat bukti dan keterangan saksi yang kami rangkai jadi satu kesatuan," kata Ditreskrimum.