Densus 88 Tangkap Dua Warga Pringsewu Diduga Jaringan Teroris

Kepala Dusun 4 Dusun Wonokriyo, Pekon Wonodadi Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu Joko Mianto membenarkan adanya penangkapan warga inisial R tersebut. “Saya diminta sebagai saksi, untuk apa- apa yang dibawa dan saat di lokasi tidak bertemu dengan tersangka,” katanya dilansir dari sinarlampung.co.

Ikhsan, kerabat warga inisial I juga membenarkan kerabatnya ditangkap Tim Densus antiteror Mabes Polri. Menurutnya, I ditangkap di jalan depan rumah di Pekon Gadingrejo Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu sekitar pukul 13.00 WIB.

“Pulang dari masjid dan hanya menggunakan sarung dan sekitar pukul 15.00 WIB kemudian dilakukan penggeledahan di rumah,” katanya.

Ikhsan, kerabat warga inisial I yang ditangkap polisi menyatakan, aktivitas keseharian I tidak ada yang aneh. I dikenal rajin salat, aktif di pengajian dan berbakti kepada orang tua.

Sehari hari, I bekerja sebagai penjual seragam sekolah di pasar Gadingrejo Pringsewu dan Pasar Tataan-Pesawaran. Selain itu, I pendiri Pondok Pesantren (Ponpes) Khadijah di Negeri Sakti Kabupaten Pesawaran.

Sementara R merupakan mantan perawat di rumah sakit swasta di Kabupaten Pringsewu. Kesehariannya bekerja mengampas kopi bubuk.

Humas Polda Lampung belum menyampaikan keterangan resmi terkait penangkapan dua warga Pringsewu diduga terlibat jaringan teroris. Informasi lain awak media himpun, Densus 88 juga menangkap satu warga asal Kecamatan Panjang, Kota Bandar Lampung dan satu warga asal Kota Metro.