Dalam sesi debat segmen empat. Ketiga paslon diberi kesempatan untuk saling bertanya dan menanggapi jawaban dari paslon yang diberi pertanyaan. Misalnya, Yusuf Kohar bertanya ke Eva Dwiana. Pertanyaannya terkait cara mendorong kemandirian usaha untuk mencapai tingkat yang lebih tinggi seperti menjadi unicorn hingga decacorn.
Terkait pertanyaan itu, Eva menyatakan akan mengutamakan UKM terutama melatih anak-anak sekolah yang putus sekolah dan bagi remaja putri yang tidak melanjutkan kuliah. “Supaya mereka tidak keluar dari rumah, tapi masih tetap bisa berkarya. Dan ini semua sudah dilakukan,” ujarnya.
Menurut istri Wali Kota Bandar Lampung Herman HN ini, berbagai program sudah dilakukan pemerintah kota terhadap UKM cukup luar biasa. “Masalah UKM sudah dilakukan oleh pemerintah kota dengan memberikan bantuan modal dan bagaimana membuat kemasan serta pelatihan bagi UKM di Bandar Lampung,” terang Eva.
Rupanya, Yusuf Kohar tak puas dengan jawaban dari Eva. Yusuf memaparkan kemandirian usaha mencapai tingkat lebih tinggi harus mengandalkan teknologi. Idealnya, pemerintah kota memanfaatkan hal itu untuk memajukan UKM yang ada di Kota Bandar Lampung.
“Jadi yang namanya usaha kalau dulu masih sifatnya manual. Kalau sekarang Pak Jokowi kan udah membangun yang namanya fasilitas internet sehingga banyak yang namanya usaha itu berbasis IT,” paparnya.
Menurut Yusuf, teknologi internet itulah dapat dimanfaatkan pelaku UMK membuat startup. “Jika startupnya sudah mencapai unicorn maka omzetnya sudah mencapai satu miliar US dollar. Apabila sudah mencapai decacorn maka omzetnya mencapai 10 ribu US dolar. Jadi memang kita sudah agak modern supaya jangan ketinggalan zaman,” ujarnya.
Terkait pernyataan Yusuf itu, IDN Times mencari informasi seputar konsep unicorn dan decacorn. Merujuk Wikipedia, unicorn adalah istilah yang disematkan kepada perusahaan rintisan yang memiliki nilai valuasi satu miliar dolar AS. Sedangkan decacorn adalah perusahaan rintisan milik swasta nilai valuasinya 10 miliar dolar AS.