Sarji warga Bandar Lampung menjadi pelanggan gas rumah tangga PGN. (IDN Times/Martin L Tobing).
Faktor efisiensi menjadi alasan Sarji warga Jalan Karimun Jawa Bandar Lampung tertarik menjadi pelanggan gas rumah tangga PGN sejak tiga tahun lalu. Alasan sederhana efisiensi itu berbekal membandingkan membeli tabung gas dengan biaya dikocek apabila menjadi pelanggan PGN.
“Awalnya tanya-tanya dengan petugas PGN. Memang waktu itu gas PGN ini sebagai alternatif penggunaan gas rumah tangga untuk masyarakat. Kemudian saya coba ajukan. Waktu itu ada juga imbauan dari RT. Setelah saya hitung-hitung, lebih murah dan gak menyulitkan dan sudah pasti, ini gas gak bakal habis,” seloroh bapak tiga anak ini
Sarji menambahkan, hingga saat ini tidak menemui kendala penggunaan gas rumah tangga PGN. Persepsi warga terkait kebocoran gas menurutnya tidak benar. “Petugas juga memastikan gas ini aman dan ramah lingkungan. Pemakaian bisa diukur, saya rasa hingga saat ini pemakaian aman-aman saja,” jelasnya.
Terkait biaya bulanan, ia mengatakan tergantung pemakaian. Saat ini kisaran Rp100 ribuan. Untuk opsi pembayaran pun kian mempermudah pelanggan. Ia kini memanfaatkan apllikasi PGN Mobile.
Sarji juga berharap HUT ke-60 PGN bulan depan, perusahaan memiliki banyak tugas dan bisa mengoptimalkan kinerja. Menurutnya, tantangan ke depan PGN khususnya di Lampung adalah menarik lebih banyak masyarakat sebagai pelanggan.
“Tugas semakin berat. Kami yang pelanggan awal PGN juga berharap jangan sampai terabaikan meski ada target mencari pelanggan baru. Semoga ke depan lebih bagus pelayanan. Masyarakat itu perlu sosialisasi intens, siapa tahu ada yang masih ragu pakai gas PGN. Saya gunakan gas PGN kompor juga awet, panas berimbang dengan tabung gas,” ujarnya.