Tiga mahasiswa Program Studi (Prodi) Teknik Elektro Institut Teknologi Sumatera (Itera) berhasil menciptakan alat pemanen energi. (IDN Times/Istimewa).
Diki Dirgantara, salah satu mahasiswa perancang alat MESH & LOOP, menyatakan penelitiannya sudah dimulai sejak setahun lalu. Tiga mahasiswa itu merancang terlebih dahulu konsep alat, mekanisme dan cara kerjanya seperti apa.
Inspirasi alat pemanen energi menurutnya, bermula dari pengalaman pernah kerja praktek kerja lapangan di Lentera Bumi Nusantara di Tasikmalaya, Jawa Barat saat semester enam. Di sana, ada alat memanen energi dari angin. Ia pun terinspirasi ingin membuat alat serupa secara hybrid yaitu memanfaatkan kecepatan angin, curah hujan, dan intensitas matahari secara bersamaan.
Hasil penyimpan energi listrik dapat digunakan untuk menyuplai energi listrik berdaya rendah seperti menghidupkan bohlam lampu. Alat tersebut juga dapat bekerja dengan menyesuaikan waktu penggunaannya, seperti ketika beban puncak atau ketika terjadi pemadaman listrik.
Terkait kendala merancang alat, Diki menyatakan, cukup memakan waktu seperti membeli komponen-komponen alat hingga pengintegrasian sistem. Tiga perancang ini juga terkendala pembiayaan sehingga semua dilakukan bertahap. Lalu merakitnya sekitar 3 bulan dan itupun dengan beragam permasalahan yang dihadapi saat setting sistem.