Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi cengkih (pexels.com/Afif Kusuma)
ilustrasi cengkih (pexels.com/Afif Kusuma)

Intinya sih...

  • Hentikan sementara pengiriman domestik cengkih

  • Cengkih bukan berasal ekspor langsung dari Lampung

  • Karantina bersiap lakukan pengawasan Cs-137

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bandar Lampung, IDN Times – Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Lampung menindaklanjuti laporan temuan kontaminasi zat radioaktif Cesium-137 (Cs-137) pada komoditas ekspor cengkih tujuan Amerika Serikat.

Kepala Balai Karantina Lampung, Donni Muksydayan mengatakan, kasus ini sedang ditangani oleh Satuan Tugas (Satgas) pusat gabungan dari berbagai instansi. Namun ia menegaskan, temuan cemaran Cs-137 itu tidak termasuk dalam protokol pengawasan ekspor selama ini berlaku di Karantina Indonesia.

“Pengawasan zat Cs-137 ini sebelumnya tidak masuk dalam protokol ekspor antara Karantina Indonesia dan Amerika Serikat. Di sana, yang menangani mungkin setara dengan BPOM mereka. Selama ini, regulasi kita baru sampai pada aspek keamanan pangan, belum mencakup kandungan zat radioaktif,” ujarnya dimintai keterangan, Rabu (22/10/2025).

1. Hentikan sementara pengiriman domestik cengkih

Kepala Balai Karantina Lampung, Donni Muksydayan (kiri). (IDN Times/Tama Yudha Wigun).

Sebagai langkah antisipatif, Donni menyebutkan, Karantina Lampung telah menunda sementara pengiriman domestik cengkih. Khususnya berpotensi menuju jalur ekspor ke negara Amerika Serikat.

Menurutnya, keputusan pemberhentian lalu lintas pengiriman cengkih lintas domestik ini diberlakukan sambil menunggu hasil dah rekomendasi atas investigasi Satgas pusat.

“Sementara kami tunda dulu pengiriman domestik, khususnya untuk kebutuhan ekspor ke Amerika. Kami juga sudah turun ke lapangan bertemu dengan para pelaku usaha, untuk memastikan sumber pasokan dan sistem distribusi,” katanya.

2. Cengkih bukan berasal ekspor langsung dari Lampung

ilustrasi cengkih (pixabay.com/Hanna)

Donni menegaskan, komoditas cengkih terdeteksi tercemar atau terkontaminasi Cs-137 bukan dilakukan ekspor langsung dari Provinsi Lampung, melainkan sebatas pasokan produk yang dikirim ekspor melalui Surabaya, Jawa Timur.

Namun, salah satu sumber pasokan cengkih yang digunakan eksportir asal Surabaya tersebut memang membeli bahan komoditas dari wilayah Lampung.

“Ekspor cengkih langsung dari Lampung belum ada. Cengkih yang kami layani di Karantina Lampung sejauh ini hanya untuk kebutuhan domestik,” jelasnya.

3. Karantina bersiap lakukan pengawasan Cs-137

ilustrasi ekspor (pixabay.com/michaelgaida)

Menanggapi kemungkinan adanya persyaratan tambahan ekspor, Donni menyebutkan, Karantina Lampung siap bila akhirnya ditunjuk untuk melakukan pemeriksaan terhadap kemungkinan cemaran radioaktif pada komoditas ekspor.

Pasalnya dengan temuan ini, besar kemungkinan ke depan bakal diberlakukan penambahan persyaratan produk ekspor, untuk memastikan bebas dari zat radioaktif.

"Siapa yang akan mengawasi itu, kami masih menunggu instruksi dari pusat. Kalau kewenangan nanti diberikan ke Karantina, kami siap melaksanakan,” kata dia.

Editorial Team