[CEK FAKTA] Kasus Kematian Ibu dan Bayi di Bandar Lampung Meningkat?

Bandar Lampung, IDN Times - Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung, Desti Mega Putri menyebutkan, angka kematian ibu dan anak di Kota Bandar Lampung meningkat sejak 2021. Hal itu diungkapkannya dalam pemaparan rencana strategis Dinas Kesehatan Bandar Lampung 2024, Senin (27/2/2023).
Ia mengatakan, jumlah angka kematian ibu dan bayi di Bandar Lampung masih cukup tinggi. Sehingga hal ini perlu mendapat perhatian lebih dari masyarakat agar rajin memeriksakan kandungannya ke pusat layanan kesehatan kota.
Ia menyebutkan, angka kematian ibu pada 2021 ada sebanyak 15 kasus sedangkan pada 2022 bertambah menjadi 16 kasus.
“Untuk jumlah kematian bayi sepanjang 2021 ada 61 kasus sedangkan di 2022 meningkat menjadi 69 kasus. Memang ada beberapa faktor yang mempengaruhi ini dan kami berharapnya di 2023 ada penurunan kasus,” katanya.
1. Penyebab kematian ibu dan bayi di Bandar Lampung
Desti menjelaskan, kematian ibu di Bandar Lampung kebanyakan disebabkan oleh tiga faktor. Pertama diakibatkan adanya preeklamsia atau meningkatnya tekanan darah dan protein dalam urine ibu setelah usia kehamilan menginjak 20 minggu.
“Terus ada karena ibunya anemia, kita biasa bilangnya kurang darah atau sel darah merah dalam tubuh itu kurang, dan faktor lainnya itu adanya penyakit penyerta lain. Kalau kasus kematian bayi ini biasanya karena BMG atau balita di bawah garis merah,” jelasnya.
Bayi di bawah garis merah merupakan istilah untuk bayi atau balita yang memiliki bobot badan di bawah normalnya. Namun tak dipungkiri, ia mengatakan sumber atau akar masalah munculnya penyebab kematian ibu dan bayi yakni belum optimalnya derajat kesehatan dan status gizi masyarakat.