Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Finger print untuk portal warga di Bandar Lampung. (IDN Times/Muhaimin)
Finger print untuk portal warga di Bandar Lampung. (IDN Times/Muhaimin)

Intinya sih...

  • Cara kerja portal fingerprint: Warga harus scan sidik jari untuk masuk ke gang, jika tidak terdaftar, pintu tidak akan terbuka.

  • Kolaborasi warga dan mahasiswa: Ide Ketua RT didukung mahasiswa KKN Unila dalam pemrograman sistem portal fingerprint.

  • Harapan warga: Dengan 3 portal fingerprint terpasang, diharapkan dapat mengurangi aksi pencurian motor di lingkungan mereka.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bandar Lampung, IDN Times – Warga Kelurahan Gunung Sari, Kecamatan Enggal, punya cara unik sekaligus modern untuk melindungi lingkungannya dari maraknya pencurian sepeda motor (curanmor). Mereka membangun portal otomatis berbasis fingerprint di pintu masuk gang yang hanya bisa diakses oleh warga terdaftar.

Inisiatif ini muncul setelah dua sepeda motor warga raib sekaligus dalam satu malam. Sejak itu, warga sepakat patungan membeli peralatan portal lengkap dengan sistem sidik jari.

“Sampai sekarang, sudah ada tiga dari empat titik akses yang dilengkapi portal fingerprint, ditambah CCTV di beberapa sudut jalan,” ujar Satriawan Kencana, mahasiswa KKN Universitas Lampung (Unila) yang ikut membantu pemasangan, Kamis (21/8/2025).

1. Begini cara kerja portal fingerprint

Finger print untuk portal warga di Bandar Lampung. (IDN Times/Muhaimin)

Berdasarkan pantauan, portal selalu dalam kondisi tertutup. Solusinya, warga yang ingin masuk harus menempelkan jari di mesin fingerprint agar portal terbuka. Jika sidik jari tidak terdaftar, pintu otomatis tidak akan terbuka.

“Kalau ada tamu, wajib lapor ke Pak RT. Nanti dibuatkan akses fingerprint sementara biar bisa masuk ke kampung,” jelas Satriawan.

2. Hasil kolaborasi warga dan mahasiswa

Finger print untuk portal warga di Bandar Lampung. (IDN Times/Muhaimin)

Program keamanan ini berawal dari ide Ketua RT yang memiliki latar belakang teknik elektro. Untuk urusan teknis pemrograman sistem, ia dibantu mahasiswa KKN Unila.

“Itu inisiatif pak RT. Saya hanya bantu bikin kodingnya karena beliau kesulitan di bagian itu. Tantangannya memang di coding, sempat berhari-hari ngerjain,” tambah Satriawan.

3. Harapan warga agar curanmor berkurang

Ilustrasi curanmor. (IDN Times/Sukma Shakti)

Ketua RT 11, Edi Herwanto, mengatakan sudah ada tiga portal fingerprint terpasang di lingkungan mereka.

“Ada 3 unit. Awalnya portal hanya dikunci pakai gembok. Tapi demi keamanan, kami sempurnakan dengan teknologi fingerprint,” ungkapnya.

Edi berharap, langkah ini bisa menekan angka pencurian motor di lingkungannya. “Semoga dengan adanya inovasi ini, aksi pencurian motor bisa berkurang,” ujarnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team