Cara Mendapat Daging Sapi Segar dan Membendakan Daging Celeng

12 Mei 2021, 19:02 WIB

Daging sapi di Provinsi Lampung (IDN Times/Tama Yudha Wiguna)

Bandar Lampung, IDN Times - Sejumlah kebutuhan pokok mengalami kenaikan setiap momentum Idul Fitri. Salah satunya paling melonjak adalah harga daging sapi. Kondisi itu, tak lepas dikarenakan tingginya permintaan masyarakat.

Berdasarkan pantauan IDN Times pada Rabu (12/5/2021) atau tepatnya H-1 Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah di sejumlah pasar tradisional Kota Bandar Lampung seperti Pasar Tugu, Pasar Bambu Kuning, dan Pasar Tamin, harga daging sapi tembus Rp150 ribu per kilogram.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung, Lili Marwati mengatakan, situasi tersebut umum terjadi menjelang Lebaran setiap tahunnya. Ia menyebutkan, harga itu terbilang masih cukup wajar.

"Untuk pasokan hewan sapi di Provinsi Lampung sangat surplus, harga dipengaruhi kondisi pasar menjelang hari raya Idul Fitri. Jadi, semua bahan pangan naik termasuk daging. Itu tidak terlalu signifikan masih wajar," ujarnya, saat dikonfirmasi IDN Times, Rabu (12/5/2021).

Meningkatkannya kebutuhan daging sapi di tengah masyarakat, berikut IDN Times rangkum cara mendapatkan daging sapi segar dan membedakan dengan daging celeng, menurut Executive Chef Swiss-Belhotel Lampung, Kamaludin.

1. Perhatikan tampak warna daging sapi

Daging sapi di Provinsi Lampung (IDN Times/Tama Yudha Wiguna)

Kamaludin mengatakan, cara pertama dan paling mudah yaitu memperhatikan tampilan warna daging. Menurutnya, daging sapi segar baru dipotong memiliki merah ceri, yang memberikan tampilan segar.

Namun, saat daging sudah terpapar oksigen, umumnya warna berubah menjadi merah keungu-unguan. Meski demikian, kualitas daging tersebut masih baik dan layak konsumsi. "Warnanya merah, jadi daging terlihat segar," imbuh Kamal sapaan akrabnya.

2. Tekstur daging lembut dan memiliki serat

Daging sapi di Provinsi Lampung (IDN Times/Tama Yudha Wiguna)

Kamal melanjutkan, ciri lainnya daging sapi segar saat ditekan lembut dan kenyal, serta permukaannya memiliki tekstur serat tersendiri. Namun sebaliknya, untuk daging yang tak lagi segar, memberikan tekstur licin, lengket, dan berlendir.

"Jadi daging itu saat dipegang masih lembut, dalam artian kenyal tidak lembek," terangnya.

3. Tidak memberikan aroma amis menyengat

Daging sapi di Provinsi Lampung (IDN Times/Tama Yudha Wiguna)

Salah satu cara termudah lain guna memeriksa tingkat kesegaran daging adalah mencium aroma. Kamal menjelaskan, daging segar akan mengeluarkan aroma khas yang segar dan tidak terlalu menyengat.

Sementara daging yang mulai membusuk, akan mengeluarkan aroma amis lebih menyengat, saat disentuh pun aroma anyir daging busuk pun susah dihilangkan. "Sebab daging segar itu, aromanya gak bau," ucap dia.

4. Tempat pembelian daging ikut jadi perhatian khusus

Daging sapi di Provinsi Lampung (IDN Times/Tama Yudha Wiguna)

Kamal menambah, tempat pembelian daging merupakan faktor yang patut dipertimbangkan, untuk mendapatkan dagin sapi segar.

Ia menyarankan, agar membeli daging di pasar tradisional. Pasalnya, terdapat banyak pilihan penjual daging, atau pembeli bisa langsung mengunjungi lokasi jagal hewan yang langsung melayani penjualan. "Dibanding harus beli disatu tempat yang tidak ada pilihan lain," katanya.

5. Cara membedakan daging sapi dan celeng

Ilustrasi penjualan daging sapi dan daging kerbau. (ANTARA FOTO/Rahmad)

Tidak hanya itu, Kamal turut membagikan cara membedakannya daging sapi dengan daging babi. Sebagai catatan, daging sapi memiliki serat daging yang lebih halus serta berwarna merah pekat atau merah ceri.

"Sementara buat daging celeng, mudahnya warna daging rada keputih-putihan," terangnya.

6. Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung pastikan peredaran daging sapi aman dan halal

Daging sapi di Provinsi Lampung (IDN Times/Tama Yudha Wiguna)

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung, Lili Marwati, mengatakantelah melakukan pengamanan dan pengawasan di 15 kabupaten/kota se-Provinsi Lampung melalui dinas terkait.

Caranya, mengontrol ke pasar-pasar atau kios-kios daging yang ada di masing-masing kabupaten/kota, sehingga masyarakat bisa memperoleh daging sapi yang bersifat aman, sehat, dan halal.

"Hal itu, untuk mencegah pengoplosan masuknya daging celeng di Provinsi Lampung. Kegiatan ini, juga sudah kita lakukan sejak awal Ramadan hingga H-1," tandas Lili.