Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Desa Wisata Kertalangu (Instagram.com/Desa Wisata Kertalangu Bali)
Desa Wisata Kertalangu (Instagram.com/Desa Wisata Kertalangu Bali)

Lampung Selatan, IDN Times - Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD), Erdiansyah mendorong desa-desa di Lampung Selatan terus menggali potensi-potensi wisata ada di daerah. Tujuannya, agar bisa menjadi sumber pendapatan asli desa.

Hal itilu disampaikannya saat meninjau langsung kegiatan gotong royong pembukaan akses jalan ke air terjun berlokasi di Desa Canti Kecamatan Rajabasa, Minggu (15/1/2023). Air terjun ini rencananya akan dijadikan sebagai spot wisata alam baru dengan nama Air Terjun Pedagan.

Menurut Erdiansyah, banyak potensi wisata alam di desa-desa di Lampung Selatan luar biasa indahnya. Namun, hal tersebut belum dimanfaatkan dan dikelola secara baik oleh masyarakat sekitar.

Untuk itu, Dinas PMD Lampung Selatan akan terus mendorong serta menggerakkan pemerintahan desa dan masyarakat setempat, untuk bersama-sama mengembangkan potensi wisata ada di wilayah masing-masing.

“Dinas PMD terus mendorong desa-desa untuk bergeliat di 2023 ini, sebagaimana diketahui pada tahun 2022 ada 10 desa wisata prioritas. Di 2023 ini kita berharap semakin bertambah desa-desa yang berfokus pada pengembangan desa wisata,” ujar Erdiansyah.

1. Optimalkan penggunaan dana desa

ilustrasi transaksi. (IDN Times/Aditya Pratama)

Selain fokus pada peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui sektor wisata dan UMKM, Erdiansyah mengatakan, prioritas program desa 2023 tetap pada Pemulihan Ekonomi Nasional dan Pengentasan Kemiskinan Ekstrem.

Caranya, melalui Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD) dengan penganggaran BLT DD minimal 10 persen dan maksimal 25 persen. Kemudian, ketahanan pangan minimal 20 persen, pengembangan BUMDes, Desa Wisata dan Desa Digital.

Erdiansyah menjelaskan, program-program tersebut nantinya dapat mempromosikan produk UMKM dan wisata, penuntasan stunting serta pengentasan angka putus sekolah untuk meningkatkan IPM (Indeks Pembangunan Manusia).

"Sehingga desa-desa dapat berkembang IDM-nya (Indeks Desa Membangun) dari desa berkembang ke desa maju bahkan Desa mandiri ke depannya,” terangnya.

2. Ada banyak potensi wisata di Desa Canti

Instagram Dolphine Sunrise Lovina

Kepala Desa Canti, Zahidin mengatakan, akan berkomitmen mengembangkan potensi-potensi ada di desanya, baik itu pada sektor pariwisata maupun UMKM. Bentuk komitmen itu dibuktikan Zahidin bersama dengan aparatur desa dan warga setempat membuka destinasi wisata baru Air Terjun Pedagan.

Selain memiliki 6 air terjun dengan ketinggian 20 meter, 40 meter, 60 meter dan 100 meter, dirinya menyebut, Desa Canti juga memiliki berbagai objek wisata lainnya yang sudah terkenal, seperti Pantai Canti, Pemandian Mata Air Way Biyah dan akses pelabuhan menuju Pulau Sebesi dan Gunung Krakatau. Tak kalah menarik adalah Situs Benteng Pala dan Benteng Hawi Bekhak.

“Aparatur desa dan warga sudah 3 bulan berjalan bergotong royong membuka akses menuju Air Terjun Way Pedagan yang berada di lereng Gunung Rajabasa," ujarnya.

Ditargetkan, pada Hari Raya Idul Fitri 2023 sudah dapat dibuka untuk umum. Akses sampai lokasi bisa menggunakan sepeda motor dan roda empat sampai di lahan parkir sedang dipersiapkan.

3. Optimistis daerahnya jadi desa wisata

Ilustrasi Desa Wisata. (IDN Times/Dhana Kencana)

Kemudian pada sektor UMKM, kata Zahidin, pihaknya akan mengembangkan Gerai UMKM terdapat di Pelabuhan Canti. Dengan berbagai pesona wisata alam dimiliki desanya, dirinya yakin akan mempermudah dalam mempromosikan produk-produk UMKM yang ada.

"Apalagi ditambah dengan festival seni budaya tahunan Desa Canti yaitu Festival Rudat digelar setelah Hari Raya Idul Fitri, tentunya akan lebih memperkaya khazanah wisata desa," kata Zahidin.

Zahidin juga meyakinkan adanya gerai UMKM di Pelabuhan Canti, dapat menjadikan daerahnya Desa Wisata. Menurutnya, hal ini sejalan dengan arahan Bupati Lampung Selatan Nanang Ermanto terkait penggalian potensi-potensi desa, karena mengandalkan dana desa akan membuat desa terbatas, harus ada objek pemasukan pendapatan desa.

Editorial Team