Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Budidaya Maggot Cara DLH Bandar Lampung Urai Sampah Harian

Reva Amalika di LPKN (https://ilmu.lpkn.id/)
Intinya sih...
  • DLH Bandar Lampung jalankan budidaya maggot untuk mengurai sampah organik sebanyak 800 ton per hari.
  • Budidaya maggot baru dilakukan di satu tempat, namun sudah mulai mengurangi sampah organik dengan melibatkan warga sekitar.
  • Selain budidaya maggot, DLH Bandar Lampung juga mengolah sampah buah dan sayur menjadi pupuk kompos di area Kemiling Kalpataru.

Bandar Lampung, IDN Times – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandar Lampung sedang menjalankan budidaya maggot atau larva lalat Black Soldier Fly (BSF), guna mengurai sampah organik.

Plh Kepala DLH Bandar Lampung, Veni Devialesti, mengatakan pihaknya kini fokus mengembangkan budidaya maggot sebagai langkah pengurangan sampah yang inovatif.

“Sampah yang mencapai 800 ton per hari sudah kita tangani dengan berbagai upaya pengurangan. Salah satunya adalah budidaya maggot yang memakan sampah organik,” katanya.

1. Mayoritas sampah organik

frimufilms

Veni mengungkapkan berdasarkan data dimiliki oleh DLH Bandar Lampung, ada sekitar 60-70 persen dari total sampah harian adalah sampah organik.

Ia juga menyampaikan saat ini budidaya maggot ini baru dilakukan di satu tempat yang terletak pada Jalan Pramuka, Rajabasa.

“Sampah organik ini kita manfaatkan untuk budidaya maggot di Pramuka. Meskipun skalanya belum terlalu besar, setidaknya sudah mulai ada pengurangan sampah,” ujarnya.

2. Libatkan warga

Plh Kepala DLH Bandar Lampung, Veni Devialesti. (IDN Times/Muhaimin)

Veni menjelaskan, selain mengandalkan petugas dari DLH Bandar Lampung, budidaya maggot ini juga melibatkan warga sekitar yang tertarik untuk ikut serta.

“Ada petugas DLH yang turun langsung, tetapi warga sekitar juga kami ajak dan bina. Sekarang sudah banyak yang mulai tertarik untuk budidaya maggot dan bahkan memesan maggot untuk mereka pelihara sendiri,” jelasnya.

3. Harapkan inovasi berkelanjutan

ilustrasi pupuk (pexels.com/id-id/karolina-grabowska)

Tak hanya budidaya maggot, DLH Bandar Lampung juga mengolah sampah buah dan sayur menjadi pupuk kompos di area Kemiling Kalpataru.

Veni berharap, inovasi pengelolaan sampah ini dapat menjadi solusi jangka panjang untuk mengurangi timbunan sampah di kota Bandar Lampung.

"Dengan berbagai langkah yang kita lakukan tentunya, DLH optimis mampu menekan jumlah sampah dan menjaga kebersihan lingkungan kota," tuturnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Muhaimin Abdullah
Martin Tobing
Muhaimin Abdullah
EditorMuhaimin Abdullah
Follow Us