Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi panas terik matahari (freepik.com/freepik)
ilustrasi panas terik matahari (freepik.com/freepik)

Intinya sih...

  • Hotspot Oktober 2025 lebih sedikit dibanding tahun sebelumnya

  • Fenomena kemarau basah menjadi pemicu munculnya hotspot di Lampung

  • Imbauan kepada warga Lampung untuk waspada terhadap perubahan cuaca ekstrem tiba-tiba

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Lampung Selatan, IDN Times - BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Radin Inten II Lampung menemukan sebanyak 265 hotspot atau titik panas tersebar di Provinsi Lampung periode Oktober 2025.

Koordinator Bidang Data dan Informasi Stasiun Meteorologi Lampung, Rudi Harianto mengatakan, ratusan titik hotspot tersebut ditemukan terbanyak di Kabupaten Way Kanan. "Untuk hari ini data hotspot kosong di Lampung, tapi dari data di bulan Oktober jumlah total 268 titik," ujarnya dikonfirmasi, Selasa (4/11/2025).

1. Lebih sedikit dibanding hotspot Oktober 2024

ilustrasi panas terik (pixabay.com/Gerd Altmann)

Berdasarkan pendataan BMKG Lampung, Rudi menjelaskan, jumlah titik hotspot sepanjang Oktober 2025 ini terbilang masih lebih sedikit. itu bila dibandingkan periode sama Oktober 2024.

"Ini jumlahnya lebih sedikit, sebab di periode sama pada tahun kemarin tercatat ada 668 titik hotspot," jelasnya.

2. Dipicu fenomena kemarau basah

Ilustrasi kemarau basah (unsplash.com/redcharlie)

Rudi menyampaikan, salah satu faktor kemunculan hotspot di wilayah Indonesia, khususnya Provinsi Lampung dipicu akibat terjadinya fenomena kemarau basah atau fenomena cuaca saat musim kemarau tetap disertai curah hujan lebih tinggi atau di atas normal, meskipun seharusnya periode tersebut kering.

"Ada fenomena kemarau basah, sehingga walaupun ada temuan hotspot saat musim kemarau masih banyak curah hujannya," kata dia.

Meski demikian, BMKG memastikan hotspot sudah tidak ditemukan di Provinsi Lampung, dikarenakan awal November sudah memasuki musim penghujan. "Untuk imbauan terkait hotspot tidak ada, karena sudah penghujan," tambahnya.

3. Imbau warga waspada perubahan cuaca ekstrem tiba-tiba

ilustrasi cuaca ekstrem (unsplash.com/Austin Chen)

Seiring awal memasuki musim penghujan, Rudi mengimbau masyarakat di Provinsi Lampung terhadap perubahan cuaca ekstrem bisa terjadi secara tiba-tiba. Itu dikarenakan musim penghujan baru saja terjadi pascamusim kemarau.

Menurutnya, cuaca ekstrem dimaksud masih berpotensi terjadi di beberapa wilayah seperti hujan lebat dalam durasi singkat yang dapat disertai kilat maupun petir dan angin kencang.

"Kami minta tetap waspada dan mengupdate informasi dari pemerintah daerah setempat terkait protokol evakuasi apabila terjadi bencana," imbuhnya.

Editorial Team