Biaya Kuliah di Lampung Mahal, tapi Mahasiswa Kekurangan Ruang Kelas

Bandar Lampung, IDN Times - Biaya kuliah semakin tinggi membuat mahasiswa baru terpaksa mengundurkan diri karena tak mampu membayar Uang Kuliah Tunggal (UKT) ditetapkan pihak kampus. Kondisi tersebut juga terjadi di beberapa kampus Lampung.
Meski ada program beasiswa untuk meringankan biaya pendidikan, namun fakta di lapangan program tersebut belum tepat sasaran. Mirisnya, tingginya UKT mahasiswa tak sebanding dengan fasilitas didapat.
Hal mendasar dibutuhkan mahasiswa seperti ruang kelas dan perlengkapan praktikum memadai masih belum memenuhi kebutuhan mahasiswa. Berikut IDN Times rangkum tanggapan pengamat dan aktivitas mahasiswa terkait biaya pendidikan semakin tinggi serta bagaimana cara kampus menetapkan UKT pada mahasiswa.
1. Keluhan UKT tinggi di ITERA membludak
Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa ITERA, Erza Revenza, mengatakan keluhan biaya pendidikan semakin tinggi di kampusnya semakin membludak karena mahasiswa baru 2023 mendapat penetapan UKT golongan lima ke atas. Padahal menurutnya, jika dikaitkan dengan UMR Lampung saat ini kurang dari tiga juta, mahasiswa dipastikan tidak bisa membayar UKT golongan lima ke atas senilai Rp6 juta sampai Rp9,5 juta.
BEM ITERA menurut Erza, tak tinggal diam melihat kesulitan dirasakan mahasiswa saat ini. Pihaknya lantas melakukan advokasi bersama panitia penerimaan mahasiswa baru dan bidang kemahasiswaan. Namun, tanggapan dari birokrat kampus menurutnya belum memberikan solusi terkait masalah tersebut.
“Kita sudah duduk bareng dengan dengan pihak rektorat, tapi responnya kurang memuaskan karena birokrat sudah memiliki keputusan sendiri. Sedangkan menurut BEM, kalau memang sistem diterapkan kampus ini benar, seharusnya keluhan mahasiswa baru tentang biaya UKT tinggi tidak membludak,” kata mahasiswa Teknik Geologi tersebut kepada IDN Times, Sabtu (12/8/2023).