Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Bank Sampah Aksata Anucara diinisiasi oleh Kementerian Lingkungan Hidup Kampus (KLHK) Kabinet Keluarga Mahasiswa (KM) Itera
Bank Sampah Aksata Anucara diinisiasi oleh Kementerian Lingkungan Hidup Kampus (KLHK) Kabinet Keluarga Mahasiswa (KM) Itera (Dok.Itera)

Intinya sih...

  • Bank Sampah Aksata Anucara melibatkan lebih dari 35 nasabah aktif dan mengelola sekitar 282 kilogram sampah.

  • Nama Aksata Anucara mengandung makna filosofis yang kuat, merepresentasikan semangat sivitas akademika Itera untuk menjadi mitra dan sahabat lingkungan.

  • Program ini turut terlibat dalam berbagai aksi lingkungan, seperti kegiatan bersih pantai di Pantai Sukamaju Indah dan Pantai Sebalang, serta aksi Clean Up Day di lingkungan Kampus Itera.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Lampung Selatan, IDN Times - Upaya mewujudkan kampus bebas sampah atau Zero Waste Campus di Institut Teknologi Sumatera (Itera) tak hanya menjadi gagasan di atas kertas. Di balik target besar tersebut, mahasiswa hadir sebagai penggerak utama melalui pengelolaan Bank Sampah Aksata Anucara.

Itu inisiatif berbasis komunitas yang mendorong pengelolaan sampah bernilai ekonomis sekaligus berkelanjutan di lingkungan kampus. Bank Sampah Aksata Anucara diinisiasi oleh Kementerian Lingkungan Hidup Kampus (KLHK) Kabinet Keluarga Mahasiswa (KM) Itera.

Program ini dijalankan melalui kolaborasi dengan Integrated Waste and Agro Centre Itera (IWACI) yang berada di bawah naungan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Itera.

Pelaksanaannya melibatkan seluruh elemen sivitas akademika, mulai dari mahasiswa, dosen, hingga tenaga kependidikan. Selama periode pelaksanaan September hingga November 2025, Bank Sampah Aksata Anucara didukung oleh 44 panitia aktif dan berada di bawah bimbingan dosen pembina Rifqi Sufra serta Suci Wulandari.

1. Melibatkan lebih dari 35 nasabah aktif

Bank Sampah Aksata Anucara diinisiasi oleh Kementerian Lingkungan Hidup Kampus (KLHK) Kabinet Keluarga Mahasiswa (KM) Itera (Dok.Itera)

Ketua Program Bank Sampah Aksata Anucara 2025, Qisthi Khaera Dayyan menyampaikan, dalam kurun waktu tersebut, program ini berhasil melibatkan lebih dari 35 nasabah aktif dan mengelola sekitar 282 kilogram sampah yang sebelumnya berpotensi berakhir di tempat pembuangan akhir.

Menurutnya, inisiatif ini dirancang untuk menjadi gerakan jangka panjang, bukan sekadar program temporer. Ia menekankan pentingnya menjadikan pengelolaan sampah sebagai kebiasaan bersama di lingkungan kampus.

“Melalui Bank Sampah di Kampus Itera, kami berharap pengelolaan sampah tidak hanya menjadi kegiatan sesaat, tetapi berkembang menjadi budaya yang berkelanjutan di lingkungan kampus,” ujar Qisthi.

2. Nama Aksata Anucara mengandung makna filosofis

Bank Sampah Aksata Anucara diinisiasi oleh Kementerian Lingkungan Hidup Kampus (KLHK) Kabinet Keluarga Mahasiswa (KM) Itera (Dok.Itera)

Qisthi menjelaskan, secara historis, Bank Sampah Aksata Anucara telah dirintis oleh Kementerian Lingkungan Hidup Kabinet KM Itera sejak 2021. Gagasan tersebut kemudian diimplementasikan secara resmi pada 2025 melalui kolaborasi dengan LPPM-IWACI, sebagai respons atas kebutuhan akan solusi jangka panjang dalam pengelolaan sampah kampus yang terintegrasi dan berkelanjutan.

Nama Aksata Anucara menurutnya mengandung makna filosofis yang kuat. Kata aksata dimaknai sebagai berkelanjutan, sementara anucara berarti sahabat.

"Filosofi tersebut merepresentasikan semangat sivitas akademika Itera untuk menjadi mitra dan sahabat lingkungan dalam menjaga keberlanjutan bumi melalui penerapan gaya hidup ramah lingkungan," jelasnya.

3. Terlibat dalam berbagai aksi lingkungan

Bank Sampah Aksata Anucara diinisiasi oleh Kementerian Lingkungan Hidup Kampus (KLHK) Kabinet Keluarga Mahasiswa (KM) Itera (Dok.Itera)

Lebih lanjut Qisthi mengatakan, tak hanya berfokus pada pengumpulan dan pengelolaan sampah, Bank Sampah Aksata Anucara juga aktif menyelenggarakan berbagai kegiatan edukatif. Salah satunya melalui kegiatan Studium Generale Zero Waste Movement (ZOSMENT) bertema “Sinergi Sivitas Akademika untuk Masa Depan Berkelanjutan”.

Edukasi pengelolaan sampah juga disasar kepada pengelola kantin kampus serta mahasiswa yang tinggal di asrama. Itu guna memperkuat sistem pengelolaan sampah dari hulu hingga hilir.

Selain itu, lanjutnya, program ini turut terlibat dalam berbagai aksi lingkungan, seperti kegiatan bersih pantai di Pantai Sukamaju Indah dan Pantai Sebalang, serta aksi Clean Up Day di lingkungan Kampus Itera. Rangkaian kegiatan tersebut menjadi bagian dari upaya membangun kesadaran kolektif tentang pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan.

"Keberlanjutan Bank Sampah Aksata Anucara akan terus dijaga seiring proses rekrutmen Kabinet KM Itera 2026. Selama masa transisi, pengelolaan sementara setoran sampah dialihkan ke Bank Sampah Lentera yang berada di bawah naungan LPPM-IWACI, sehingga program tetap berjalan tanpa terhenti," jelasnya.

Qisthi juga mengimbau, melalui inisiatif ini, Itera mengajak seluruh sivitas akademika serta masyarakat sekitar kampus untuk turut berpartisipasi aktif dengan menyetorkan sampah sebagai bentuk kontribusi nyata dalam menjaga kelestarian lingkungan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team