Kolam IPLT Bandar Lampung. (IDN Times/Rohmah Mustaurida).
Truk lumpur tinja masuk ke IPLT akan langsung mengalirkan lumpur tinja ke mesin pengolahan. Setelah itu ampas akan dipisahkan dengan airnya.
Ampas dipindah secara manual, sedangkan airnya akan mengalir ke kolam-kolam filterisasi untuk proses biologis. Ada empat kolam utama di IPLT Bandar Lampung, yaitu kolam konvensional, aerob, fakultatif, dan matirasi.
Di dalam kolam konvensional terdapat lapisan pasir, ijuk, dan koral untuk penjernihan. Setelah itu nanti air yang telah tersaring ini akan masuk ke Kolam Aerob. Di kolam ini akan melalui proses pengembangan bakteri alami.
“Gak ada bakteri khusus yang kita berikan sih, karena emang harganya mahal, jadi kita sampai sejauh ini pakai bakteri alami disitu aja. Kita juga beri turbin atau blower juga untuk pengembangan,” ujarnya.
Dari Kolam Aerob, air akan mengalir ke Kolam Fakultatif untuk proses mengendapkan. Biasanya air di proses aerob masih menganduk flok (lumpur sisa). Pada kolam ini lah flok dilepas dan hanya mengalirkan air tanpa lumpur ke Kolam Maturasi.
“Di Maturasi ini kita hanya pembiaran aja. Kita hanya berikan kaporit saja untuk penjernihan. Komposisinya 2 kilogram untuk 1x24 jam. Nanti ketika volume airnya sudah penuh dia akan mengalir sendiri keluar ke perairan,” tutupnya.