Antisipasi Long Weekend dan Pendatang, Wali Kota Perketat Sidak

Wali Kota yang akrab disapa Bunda Eva ini mengatakan jika pada pekan biasanya tiap OPD dibuat shift atau piket untuk sidak tempat usaha, pekan ini semua akan turun lapang.

“Kita kan biasanya ada piketnya, per OPD dan per jabatan misalnya kepala dinas hari apa, sekretaris hari apa, dan seterusnya. Mungkin nanti kita semua akan turun, karena wekeend ini sepertinya ramai minta ampun,” ungkapnya.

Ia berharap, semakin banyaknya personel yang turun ke lapangan, maka akan semakin luas wilayah yang akan di cek keramaian dan dilakukan swab acak antigen.

“Bunda juga minta tolong, kan sudah ada peraturan wali kota terkait wedding atau pesta. Nanti kita pantau,” tambahnya.

Ia juga menyampaikan termasuk libur tanggal merah Isra’ Miraj tahun ini pun, ASN masih tidak diperkenankan untuk keluar daerah.

“ASN masih tidak boleh kemana-mana ya, kecuali ada keperluan mendesak. Misalnya tugas dinas, berobat, dan lainnya yang memang tidak bisa ditinggalkan,” ungkapnya.

Perizinan tersebut juga harus melalui dan ditanda tangani oleh kepala dinas OPD masing-masing diteruskan ke wali kota.

Menjelang Isra’ Miraj 1443 Hijriyah pada 27 Rajab atau 28 Februari 2022, Eva meminta perayaan Isra’ Miraj yang menimbulkan keramaian untuk ditiadakan sementara.

“Perayaan ramai-ramai sementara ini tidak ada dulu. Tapi untuk bantuan kita akan tetap kasih, Insya Allah,” ungkapnya.

Senada dengan Eva Dwiana, Ketua Umum MUI Pusat, Miftachul Akhyar meminta masyarakat menjadikan Isra’ Miraj sebagai momentum untuk memperbaiki salat dari tiap individu di rumah masing-masing.

“Isra’ Miraj ini tidak lepas dari kewajiban salat, jadi mari kita benarkan salat kita, dan luruskan. Mungkin yang terjadi saat ini salah satu penyebabnya antara lain karena selama ini shalat kita belum khusyuk, belum benar,” katanya ketika menghadiri pengukuhan MUI Lampung, kemarin.

Ia juga mengimbau masyarakat untuk tidak menyepelekan hal-hal kecil yang akhirnya malah menjadi musibah bangsa, dan menjadikan Isra’ Miraj sebagai tempat kembalinya kaum muslim kepada ketaatan.