Bandar Lampung, IDN Times – Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung mencatat sekitar 67 ribu bayi telah menjalani skrining sejak Januari hingga November 2025. Dari jumlah tersebut, 0,54 persen atau sekitar 256 bayi terindikasi stunting atau mengalami gizi buruk.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung, Muhtadi Arsyad Temenggung, mengatakan prevalensi stunting di kota ini relatif lebih rendah dibandingkan data nasional. “Data jumlah yang kita miliki ini di bawah data nasional,” katanya, Rabu (3/12/2025).
Ia menegaskan penanganan stunting menjadi salah satu program prioritas Pemerintah Kota Bandar Lampung di bawah kepemimpinan Wali Kota, Eva Dwiana.
“Ini menjadi program prioritas wali kota agar dapat mengentaskan stunting, salah satunya memaksimalkan peran puskesmas,” ujarnya.
