Anggota DPR: Dapur MBG Ciptakan Kemandirian Ekonomi Warga

- Antusiasme konsumen terhadap Suzuki Fronx terasa sejak masa pemesanan dibuka pada 28 Mei lalu, dengan 20 keluarga terpilih menerima langsung kunci mobil impian mereka.
- Suzuki Fronx merupakan model pertama dari Suzuki Indonesia yang mengusung Advanced Driver Assistance System (ADAS) dan mesin K15C 1.500 cc dengan teknologi Smart Hybrid Vehicle by Suzuki (SHVS).
- Konsumen perdana, Edwin asal Bandarjaya, puas dengan performa dan kenyamanan mobil barunya, serta menikmati program diskon senilai Rp10 juta untuk semua varian Fronx hingga September 2025.
Bandar Lampung, IDN Times – Anggota Komisi IX DPR RI Rahmawati Herdian bersama Badan Gizi Nasional (BGN) menyebut program MBG bisa menurunkan angka stunting dan gizi buruk dan menjadi penggerak baru bagi roda ekonomi lokal.
"Program ini mengusung konsep kolaboratif antara pemerintah, masyarakat, petani, UMKM, dan lembaga desa," kata Anggota DPR asal Lampung ini, Minggu (26/7/2025)
1. Peluang usaha bagi warga

Rahmawati menjelaskan, dapur MBG akan memberdayakan petani dan pengusaha lokal dalam pengadaan bahan makanan.
“Program ini bukan hanya soal makan gratis. Tapi bagaimana dapur MBG membeli langsung dari petani dan pelaku usaha lokal. Jadi, ekonomi warga ikut bergerak,” ujarnya.
Ia berharap, dapur-dapur MBG di berbagai daerah dapat menjadi peluang usaha baru dan menciptakan kemandirian ekonomi masyarakat setempat.
2. Masyarakat bisa daftar jadi mitra MBG

Tenaga Ahli Direktorat Promosi dan Edukasi BGN, Anyelir Puspa Kemala, menambahkan, masyarakat bisa menjadi bagian dari dapur MBG dengan mendaftar sebagai mitra melalui laman resmi BGN.
“Kebutuhan dapur MBG besar, dan semua bisa berperan mulai dari petani sayur, pemilik usaha beras, hingga BUMDes. Ini langkah strategis untuk menghidupkan ekonomi desa,” jelasnya.
Ia menegaskan pemenuhan gizi anak dan ibu hamil juga harus melibatkan elemen lokal agar dampaknya meluas, tak hanya di aspek kesehatan tapi juga ekonomi.
3. Efek ganda

Camat Bumi Waras, Budi Ardiyanto, menyampaikan, pihaknya siap mendukung penuh jalannya program MBG. Ia optimistis program ini akan berdampak ganda.
“Jika dapur MBG aktif dan masyarakat dilibatkan, maka lapangan kerja baru akan tercipta. Apalagi angka stunting di wilayah kami sudah 0%, ini momen untuk naik kelas dari pencegahan ke pemberdayaan,” ujarnya.
Sementara itu, Teguh Suparngadi dari BGN menekankan MBG adalah langkah konkret menuju Generasi Emas 2045, dengan melibatkan masyarakat sebagai aktor utama.
“Dengan melibatkan warga dalam produksi dan distribusi makanan bergizi, kita tidak hanya menyasar kesehatan, tapi juga kesejahteraan,” kata Teguh.