'Amunisi' Sektor Pariwisata Lampung Hadapai Ancaman Resesi Global 2023

Bandar Lampung, IDN Times - Ancaman resesi global 2023 akhir-akhir ini santer disebut sudah di depan mata. Kondisi itu diperjelas berbagai risiko mulai muncul di permukaan seperti inflasi tinggi, fenomena dolar kian menguat, krisis pangan, hingga perang antar negara.
Sederet alasan tersebut membuat pemangku kepentingan di belahan dunia menyalakan alarm bahaya, tak terkecuali di pemerintah Indonesia. Maka dari itu, salah satu upaya digadang-gadang mampu memberikan andil besar pada pemulihan perekonomian yaitu, pemaksimalan sektor pariwisata lokal dengan mendatangkan wisatawan domestik.
Melandainya kasus penyebaran COVID-19, sejumlah destinasi wisata di Provinsi Lampung mulai mencanangkan sederet langkah strategi untuk menggaet para pengunjung berwisata. Berikut tanggapan pengelola wisata di Lampung dan Badan Pimpinan Daerah Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (BPD-PHRI) Provinsi Lampung terkait potensi pariwisata Lampung di 2023 dan antisipasi menghadapi resesi.
1. Menjadikan Lengkung Langit sebagai sustainable tourism
Ancang-ancang menghadapi ancaman resesi global diakui mulai dipikir manajemen Lengkung Langit. Sebagai salah satu destinasi wisata taman rekreasi terpopuler di Bandar Lampung menawarkan pemandangan indah dan asri di atas perbukitan tersebut telah menyiapkan sederet inovasi baru jelang memasuki 2023.
General Manager Lengkung Langit, Dito Dwi Novrizal mengatakan, manajemen kini tengah mempersiapkan konsep Lengkung Langit sebagai sustainable tourism atau pariwisata berkelanjutan. Sehingga kunjungan para wisatawan dapat membuat dampak positif terhadap lingkungan, sosial budaya, dan ekonomi.
Muaranya, pengelolaan bakal menargetkan kunjungan pasar wisatawan domestik lebih luas di luar Provinsi Lampung semisal dari wilayah Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) hingga Jabodetabek.
"Kita bikin banyak-banyak event, yang jadi alasan kenapa mereka harus datang ke Lampung. Seperti nanti di 18 November, kita ada Nyak Niku Festival dan ini akan kita masuk di kalender 2023. Jadi bukan hanya mengejar tiket masuk saja, tapi juga atraksi di Lengkung Langit. Ini akan terus berkala di 2023," ucapnya kepada IDN Times, Jumat (21/10/2022).
Dalam pelaksanaannya, manajemen juga akan menitikberatkan konten lokal sehingga kegiatan serupa tidak mungkin dijumpai wisatawan selain di Provinsi Lampung, terkhusus wisata Lengkung Langit. "Lampung banyak anak-anak berprestasi seperti visual art, stand up comedy, hit hop. Itu akan jadi warna baru untuk mengisi konten lokal di Lengkung Langit," tambah Dito.
Melalui inovasi mengusung konsep pariwisata berkelanjutan itu, stigma Lengkung Langit sebatas sebagai spot swafoto bakal perlahan berubah menjadi lokasi aktifasi gelaran event sederhana namun berkala. "Ini bukan melulu menyangkut kepentingan pemilik, tapi juga bisa berdampak sosial bagi masyarakat sekitar dan umumnya Provinsi Lampung," kata dia.